Awas! Lemak Perut Picu Penyakit Jantung Hingga Demensia.

Binsar

Tuesday, 18-06-2019 | 06:19 am

MDN
Ilustrasi lemak perut [ist]

Jakarta, Inako –

Tidak sulit menemukan orang dengan perut buncit alias memiliki lemak perut. Kondisi ini memang sering membuat orang tidak lincah dan tidak nyaman. Meski tidak mudah untuk menghilangkan lemak perut, namun orang diharapakn untuk tetap berusaha agar lemak tidak menumpuk di perutnya, sebab kondisi itu bisa memicu beberapa jenis penyakit.

Bahkan, sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Cancer, menyebut, lemak perut dapat memicu kanker prostat yang agresif.

Menurut penelitian itu, lemak visceral, yang berada jauh di perut dan organ-organ di sekitarnya seperti paha, dan lemak subkutan paha yang berada tepat di bawah kulit dapat memicu kanker prostat yang lanjut.

Dilansir dari Times Now News, berikut adalah semua risiko kesehatan yang terkait dengan lemak perut dan alasan mengapa Anda harus menganggapnya serius.

1. Penyakit jantung

Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, wanita yang memiliki banyak lemak di sekitar perut mereka, memiliki risiko 10 hingga 20% lebih besar terkena serangan jantung, jika dibandingkan dengan wanita yang secara keseluruhan lebih berat. Resikonya lebih tinggi pada wanita daripada pada pria. Lemak perut mengacu pada munculnya lemak visceral, yang mengarah ke pembungkus organ inernal. Studi lain yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine menemukan bahwa orang dengan berat badan normal tetapi lemak perut tinggi memiliki risiko meninggal lebih tinggi akibat serangan jantung bila dibandingkan dengan orang yang tidak atau sedikit mengalami obesitas sentral.

2. Risiko kanker

Studi terbaru telah menemukan hubungan antara kanker prostat dan lemak perut. Studi sebelumnya, seperti penelitian Korea, telah menemukan bahwa peluang terkena kanker kolorektal meningkat pada wanita usia menopause, yang menumpuk lemak visceral. Penelitian Belanda lainnya menemukan bahwa lemak keseluruhan dan lemak perut juga dikaitkan dengan risiko tinggi kanker payudara pada wanita. Sebuah studi yang mempelajari wanita dari Mumbai, India menemukan bahwa wanita yang pinggangnya hampir selebar pinggul mereka memiliki risiko tiga hingga empat kali lebih besar untuk didiagnosis menderita kanker payudara. 

3. Demensia

Satu risiko kesehatan yang menyulitkan individu, sistem perawatan kesehatan, dan profesional medis adalah risiko terkena demensia yang terkait dengan peningkatan lemak perut. Sebuah studi menemukan bahwa orang yang memiliki lebih dari jumlah lemak perut yang tepat hampir tiga kali lebih mungkin untuk mengembangkan demensia tiga dekade kemudian, daripada orang yang memiliki sedikit lemak perut. Risiko lebih tinggi pada wanita bahkan jika mereka memiliki berat badan normal kecuali lemak perut, dan tidak memiliki faktor risiko lain yang terkait dengan diabetes seperti demensia dan penyakit jantung.

4. Diabetes tipe 2

Obesitas telah dikaitkan dengan diabetes tipe 2 dan berbagai penelitian telah membuktikan bahwa kelebihan berat badan menempatkan Anda pada risiko diabetes tipe 2 yang jauh lebih besar. Sebuah penelitian yang dipublikasikan di JAMA telah menemukan bahwa ada hubungan genetik antara rasio pinggang-pinggul dan diabetes tipe 2. Studi ini mengimplikasikan bahwa lebih banyak lemak perut juga dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, bahkan jika berat badannya normal.

5. Masalah pernapasan seperti asma

Lemak perut juga dikaitkan dengan risiko lebih besar terkena masalah pernapasan seperti asma. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh 88.000 guru California, dan diterbitkan di Pusat Nasional untuk Informasi Bioteknologi, AS, lingkar pinggang yang besar dikaitkan dengan risiko tinggi asma, bahkan di antara wanita dengan BMI normal. Kejadian prevalensi asma lebih tinggi pada wanita yang mengalami obesitas abdominally.

KOMENTAR