Bahlil Sebut Negara Muslim Minim Investasi ke Indonesia
JAKARTA, INAKORAN
Dengan program hilirisasi yang dicanangkan Presiden Joko Widodo, Indonesia mencatat pendapatan negara naik drastis dari Rp 48,5 triliun (kurs Rp 14.725) menjadi Rp 441,7 triliun.
Kenaikan sungguh fantastis terdapat kenaikan hampir 10 kali lipat.
Di sisi lain Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut negara-negara muslim minim berinvestasi ke Indonesia. Rata-rata investasi yang masuk dari negara-negara Islam selama lima tahun terakhir hanya 5,5% dari total Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke Indonesia.
"Terdapat fakta yang kontra produktif bapak ibu sekalian.
Di satu sisi, kita berbicara tentang bagaimana kekompakan negara-negara muslim, tapi di sisi lain sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia justru dibanjiri investasi bukan dari negara Islam," paparnya dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (14/5/2023).
baca: Di Hadapan Relawan, Jokowi Tegaskan Indonesia Butuh Pemimpin yang Berani
Bahlil menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang memiliki potensi besar. Ia menjabarkan rencana Indonesia ke depan untuk membangun ekosistem baterai listrik.
Terlebih lagi, di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo berfokus pada hilirisasi yang berorientasi pada green energy dan green industry. Indonesia saat ini telah melakukan penghentian ekspor di beberapa komoditas bahan mentah seperti nikel, kemudian pada tahun ini akan kembali dilakukan untuk timah dan bauksit. Penghentian ekspor bahan mentah ini menjadi wujud komitmen pemerintah Indonesia dalam merealisasikan hilirisasi industri.
Bahlil membeberkan, sebelum dilakukan penghentian ekspor nikel, pendapatan Indonesia hanya US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 48,5 triliun (kurs Rp 14.725). Akan tetapi, begitu ekspor nikel disetop dan dilakukan hilirisasi, pendapatan Indonesia dari nikel mencapai US$ 30 miliar atau sekitar Rp 441,7 triliun.
Bahlil membeberkan, sebelum dilakukan penghentian ekspor nikel, pendapatan Indonesia hanya US$ 3,3 miliar atau sekitar Rp 48,5 triliun (kurs Rp 14.725). Akan tetapi, begitu ekspor nikel disetop dan dilakukan hilirisasi, pendapatan Indonesia dari nikel mencapai US$ 30 miliar atau sekitar Rp 441,7 triliun.
"25% cadangan nikel dunia ada di Indonesia dan Indonesia terus mendorong hilirisasi untuk menuju kepada negara maju. Maka dari itu, saya menawarkan kepada bapak ibu semua agar bisa ikut mengambil bagian dan sampai dengan 2040 menuju Indonesia emas, masterplan desain pengelolaan investasi yang mengarah kepada hilirisasi pada 8 sektor komoditas unggulan yang potensi nilainya mencapai US$ 545,3 miliar," jelas Bahlil.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam Annual Meetings Islamic Development Bank Group (IsDB) pada sesi The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) Outlook on Food Security, Green Economy, Tourism and FDIs in Member Countries di Jeddah, pada Jumat (12/5).
IsDB Group Private Sector Forum merupakan salah satu pilar utama dalam rangkaian kegiatan IsDB Group Annual Meeting yang diselenggarakan untuk menyediakan platform jaringan yang unik bagi para mitra dan pemangku kepentingan terkemuka khususnya dalam sektor privat. Selain itu, IsDB juga menjadi wadah untuk mempromosikan peluang investasi dan perdagangan yang ditawarkan oleh negara-negara anggotanya.
IsDB Group Private Sector Forum merupakan salah satu pilar utama dalam rangkaian kegiatan IsDB Group Annual Meeting yang diselenggarakan untuk menyediakan platform jaringan yang unik bagi para mitra dan pemangku kepentingan terkemuka khususnya dalam sektor privat. Selain itu, IsDB juga menjadi wadah untuk mempromosikan peluang investasi dan perdagangan yang ditawarkan oleh negara-negara anggotanya.
Realisasi investasi Arab Saudi dalam periode 2018 hingga triwulan I 2023 mencapai US$ 26,5 juta, tidak termasuk investasi pada sektor keuangan dan hulu migas. Sektor tersier mendominasi dengan total senilai US$ 24,78 juta atau 94% dengan capaian tertinggi oleh sektor perumahan, kawasan industri, dan perkantoran senilai US$ 16,93 juta atau sebanyak 64% dari total nilai investasi Arab Saudi di Indonesia.
Provinsi Bali menjadi lokasi utama realisasi investasi Arab Saudi dengan capaian sebesar US$ 10,3 juta (39%), diikuti oleh Jawa Barat, Jawa Timur, Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, dan Kalimantan Timur dalam periode 5 tahun terakhir.
Data Kementerian Perdagangan, produk ekspor utama Indonesia ke Arab Saudi di antaranya mobil/otomotif, minyak sawit, ikan olahan/diawetkan, saos, dan kayu lapis (plywood). Pada sisi lain, impor utama Indonesia dari Arab Saudi di antaranya minyak bumi, minyak mentah, gas minyak bumi, alkohol asiklik, dan polimer etilena.
KOMENTAR