Bank Mandiri Masih Kaji Pembiayaan Divestasi Freeport Indonesia

Sifi Masdi

Thursday, 05-07-2018 | 08:36 am

MDN
PT Freeport Indonesia [ist]

Jakarta, Inako

Bank milik negara turut membantu proses divestasi saham PT Freeport Indonesia. Menurut Kementerian BUMN, dana yang dibutuhkan untuk valuasi harga divestasi 51% saham Freeport sekitar US$ 3 miliar hingga US$ 5 miliar.

Rencana divestasi saham ini akan membutuhkan dukungan dana dari perbankan. Setidaknya, bank-bank yang berada di bawah payung BUMN akan berpartisipasi pada rencana tersebut.

Alexandra Wibiyoso, Direktur Kepatuhan  Bank Mandiri  membenarkan, akan ada bank yang mendukung rencana tersebut. Hanya saja, Bank Mandiri tidak dapat merinci siapa saja yang akan ikut mendukung kebutuhan dana divestasi Freeport.

Nantinya, perbankan lokal akan melakukan pembiayaan melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum). Nah, Inalum sudah ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk menjadi pemegang saham mayoritas di perusahaan tambang emas tersebut.

"Pembiayaannya most likely melalui Inalum. Tetapi, syarat dan ketentuan belum final. Semua masih dalam proses," ujar Alexandra di Jakarta, Rabu (4/7).

Pada rencana pembiayaan ini, bank berkode saham BMRI ini akan bertindak sebagai salah satu partisipan. Saat ini, Bank Mandiri masih melakukan kajian dan pembahasan secara paralel. 

Sejauh ini, Bank Mandiri mengisyaratkan bahwa beberapa bank telah diundang oleh Inalum untuk mfembicarakan rencana pembiayaan akuisisi Freeport. "Sebaiknya ditanyakan ke Inalum yang diundang itu berapa bank," imbuhnya.

Terkait dengan pembiayaan divestasi Freeport, Menteri BUMN Rini Soemarno, mengatakan, saat ini Freeport dan Inalum sedang memasuki tahap finalisasi agreement. Sejauh ini, persetujuan antara keduanya terhambat oleh persoalan lingkungan dan keuangan.

Rini memastikan dua pekan ini akan terjadi kesepakatan antara Inalum dengan Freeport. Ia berharap, perusahaan patungan dikelola secara transparan dan profesional.


 

 

 

 

KOMENTAR