Begadang Bisa Memicu Stroke, Ini Penjelasannya

Jakarta, Inakoran
Stroke telah menjadi salah satu penyakit yang paling ditakuti. Pasalnya, orang yang terkena stroke akan merasa diri tidak berguna dan juga menganggap hidupnya sebagai beban bagi orang lain.
Untuk mencegah stroke, kita disarankan untuk mencegah kondisi atau kebiasaan yang menjadi pemicu. Salah satu kebiasaan pemicu stroke adalah begadang.
Secara umum, beberapa hal pemicu stroke yakni, tekanan darah tinggi; kolesterol jahat (LDL) yang tinggi; diabetes dan aritmia.
Lantas, begaimana menjelaskan hubungan antara begadang dengan stroke? Melansir SleepFoundation, begini penjelasannya.
Begadang dan tekanan darah
Saat kita tidur normal, tekanan darah akan turun sebesar 10-20 persen. Akan tetapi, ketika kita begadang, tekanan darah akan naik yang disebut hipertensi. Hipertensi akan mengakibatkan pembuluh darah ke otak pecah sehingga orang mengalami stroke.
Begadang dan gula darah
Metabloisme glukosa atau gula dalam darah akan terganggu saat kita begadang. Gangguan metabolisme glukosa mengakibatkan gula darah naik. Gula darah yang tinggi, dalam waktu yang panjang, akan merusak pembuluh darah sehingga mengurangi pasokan oksigen ke otak sehingga memicu stroke.
Begadang dan obesitas
Saat tidur normal, hormon yang mengontrol rasa lapar bisa bekerja dengan baik. Akan tetapi, saat kita begadang, hormon ini tidak bisa mengendalikan rasa lapar. Akibatnya, orang yang begadang tergoda untuk makan di tengah malam.
Makan di tengah malam akan mengakibatkan terjadi penumpukan kalori dalam tubuh. Tumpukan kalori dalam tubuh, akan memicu obesitas atau kegemukan. Obesitas dalam jangka panjang akan memicu stoke.
Jadi, jika kita tidak ingin mengalamai stroke, jauhi faktor-faktor pemicu stroke, salah satunya kebiasaan begadang.
TAG#begadang, #stroke, #gula darah, #tekanan darah
198737428

KOMENTAR