Bekerja Lebih Dari 10 Jam Sehari Berisiko Tinggi Terkena Stroke

Binsar

Wednesday, 03-07-2019 | 12:12 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Jakarta, Inako –

Hasil penelitian yang dilakukan sejumlah ahli dan telah diterbitkan dalam jurnal berjudul Journal of American Heart Association, menjelaskan bahwa orang-orang yang bekerja berjam-jam, terutama lebih dari 10 jam sehari memiliki risiko lebih tinggi terkena stroke.

Stroke disebut juga sebagai kecelakaan serebrovaskular atau CVA yang terjadi ketika ada pasokan darah yang buruk ke otak. Masalah stroke disebabkan ketika pembuluh darah atau jantung menjadi tidak efisien karena suatu penyakit atau gangguan. Gaya hidup dan diet yang diikuti orang-orang terkait erat dengan risiko stroke.

Kesimpuan itu diambil setelah meneliti kelompok studi berbasis populasi di Prancis yang dimulai pada 2012. Dalam penelitian itu dicatat informasi tentang usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok dan jam kerja para responden. Faktor risiko kardiovaskular dan kasus stroke sebelumnya juga dicatat dari wawancara medis. 

Selain jam kerja yang panjang, faktor lain yang memicu strok adalah gaya hidup gaya hidup seseorang, seperti kebiasaan merokok, konsumsi minuman beralkohol, diet tinggi lemak dan kurang olahraga. Berikut ulasannya seperti dilansir dari Times Now News.

1. Merokok

Merokok meningkatkan peluang mengalami tekanan darah tinggi, yang merupakan salah satu penyebab utama stroke. Anda harus berhenti merokok dan berhenti sesegera mungkin untuk mengurangi risiko stroke.

2. Konsumsi alkohol

Konsumsi alkohol berlebihan dapat menjadi salah satu faktor kunci yang menempatkan Anda pada risiko stroke yang lebih besar. Minum alkohol tidak hanya membuat berisiko secara tidak langsung dengan meningkatkan risiko diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi, tetapi secara langsung memengaruhi risiko terkena stroke dengan memicu atrial fibrilasi. Menurut Asosiasi Stroke, Inggris, atrial fibrilasi meningkatkan risiko stroke sebanyak 5 kali. Atrial fibrilasi dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah di jantung. Jika gumpalan ini bergerak ke atas menuju otak, maka dapat menyebabkan stroke.

3. Diet tinggi lemak

Diet tinggi lemak dapat menyebabkan obesitas dan meningkatkan peluang terkena stroke. Orang-orang yang mengikuti diet sangat tinggi lemak, konsumsi makanan dari luar dibandingkan makanan rumahan, banyak konsumsi junk food atau makanan berminyak memicu bertambahnya berat badan berlebih dengan cepat dan berisiko lebih tinggi terkena stroke.

4. Kurang olahraga

Sebuah studi besar Denmark yang diterbitkan dalam JAMA Neurology menemukan bahwa risiko stroke meningkat bahkan pada usia dini untuk orang dengan BMI yang lebih tinggi. Kebanyakan orang yang mengikuti gaya hidup tidak aktif dan tidak melibatkan diri dalam aktivitas fisik atau olahraga apa pun, cenderung menambah berat badan dan menempatkan diri pada risiko stroke yang lebih besar.

TAG#Stroke, #Jam kerja, #kesehatan

190215582

KOMENTAR