Belum Dapat Rekomendasi, Pengerjaan Pelabuhan Rempah Ternate Ditunda

Binsar

Thursday, 25-10-2018 | 11:01 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Ternate, Inako –

Pengerjaan pelabuhan rempah di Ternate, Maluku Utara (Malut), yang semula dijadwalkan akan rampung pada Desember 2018 ditunda, lantaran hingga kini belum ada rekomendasi dari Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Ternate, Tamrin Alwi mengatakan, anggaran untuk pengerjaan proyek tersebut dialokasikan melalui APBD Kota Ternate 2018 sebesar Rp1 miliar lebih.

Menurutnya, tertundanya pengerjaan pelabuhan rempah itu karena belum adanya rekomendasi dari Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Ternate.

“Lokasi pembangunan pelabuhan rempah di kawasan Kota Baru berada di bawah kewenangan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, sehingga pembangunan pelabuhan rempah di lokasi itu harus ada rekomendasi dari Ditjen Perhubungan Laut melalui KSOP Ternate,” katanya.

Selain soal rekomendasi, alasan lain yakni karena adanya penggeseran titik lokasi pembangunan pelabuhan sekitar 100 meter ke arah Selatan dari titik semula, untuk memudahkan manuver kapal saat bersandar.

Menurut Thamrin, walaupun pengerjaan pelabuhan rempah yang merupakan pertama di Provinsi Malut itu tertunda, anggarannya tidak akan dialihkan ke kegiatan lain, karena sudah menjadi program prioritas Pemkot Ternate.

Ia mengatakan pelabuhan rempah tersebut diproyeksikan menjadi pusat perdagangan rempah di Malut, khususnya untuk cengkih, pala dan kopra, yang selama ini pengapalannya dari dan ke Kota Ternate harus melalui pelabuhan umum.

Kawasan pelabuhan rempah tersebut nantinya akan dilengkapi pula dengan fasilitas pergudangan, sehingga para pedagang atau pengusaha rempah tidak kesulitan lagi menampung rempah yang diturunkan dari kapal.

"Kalau pelabuhan rempah tersebut sudah beroperasi akan menjadi sumber pendapatan daerah yang potensial bagi Ternate, baik dari aktivitas bongkar muat rempah di pelabuhan maupun dari aktivitas perdagangan dan sewa gudang," katanya.

KOMENTAR