Bendungan Randugunting Bermanfat Untuk Suplai Air Baku dan Pengendali Banjir

Blora, Inako
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Direktorat Jenderal Sumber Daya Air telah menyelesaikan pembangunan dan memulai pengisian air (impounding) Bendungan Randugunting yang berada di Desa Kalinanas Kecamatan Japah, Kabupaten Blora, Jawa Tengah sejak 29 November 2021 lalu. Konstruksi bendungan sendiri telah dimulai pada November 2018 dengan masa kontrak hingga November 2022, artinya Bendungan Randugunting tuntas lebih cepat 11 bulan dari jadwal semula.

BACA JUGA: Update Virus Corona 16 Desember 2021: Tambah 213 Kasus Baru
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Jarot Widyoko mengatakan, saat ini konstruksi Bendungan Randugunting sudah 98% dengan sisa pekerjaan penyelesaian fasilitas pendukung dan direncanakan tuntas pada akhir Desember 2021.
"Bendungan Randugunting ini selesai lebih cepat dari target awal sesuai kontrak pada November 2022. Ini merupakan suatu percepatan hasil kerja sama yang sangat bagus antara Kementerian PUPR dengan seluruh mitra kerja terkait termasuk Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten, Kementerian terkait, dan Perhutani" kata Jarot di Bendungan Randugunting, Kamis (16/12/2021).
.jpg)
BACA JUGA: Presiden Jokowi Yakin Empat Embung di Jateng Dapat Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Jarot mengatakan, bendungan yang dibangun di Kabupaten Blora tersebut juga akan memberikan manfaat untuk mendukung penyediaan air baku di Kabupaten Pati 50 liter/detik, dan Kabupaten Rembang 50 liter/detik, serta di Kabupaten Blora sebesar 100 liter/detik. Bendungan ini juga berpotensi untuk pengembangan pariwisata dan agrowisata di Kabupaten Blora.

BACA JUGA: Pep Guardiola Membandingkan Sergio Aguero Dengan Diego Maradona dan Lionel Messi
Dengan total kapasitas tampungan bendungan sebesar 14,42 juta m3 sebagai bendungan multifungsi, juga akan bermanfat sebagai konservasi untuk menampung air hujan sehingga tidak sia-sia terbuang ke laut dan dapat mengisi cadangan air tanah di Blora yang sering mengalami kekeringan. "Juga untuk pengendalian banjir sekitar 83m3/detik," ujar Jarot.
KOMENTAR