BI Diprediksi Bakal Tahan Suku Bunga

Sifi Masdi

Wednesday, 20-02-2019 | 11:00 am

MDN
Bank Indonesia [inakoran.com]

Jakarta, Inako

Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menahan suku bunga acuan di 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulan ini. Memang sepertinya belum ada urgensi bagi Gubernur Perry Warjiyo dan kolega untuk mengubah BI 7 Day Reverse Repo Rate. 

RDG BI edisi Februari 2019 akan dihelat pada 20-21 Februari. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia secara aklamasi memperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunga acuan. Sebanyak 13 ekonom yang terlibat dalam pembentukan konsensus sepakat akan hal itu, tidak ada dissenting opinion

Jika keputusan BI sesuai dengan ekspektasi, maka suku bunga acuan sudah berada di angka 6% selama 4 bulan. Ini akan menjadi rekor terlama suku bunga dipertahankan sejak periode September 2017-April 2018. 

Bulan ini, memang belum ada kebutuhan yang mendesak untuk menaikkan (apalagi menurunkan) suku bunga acuan. Pertama, nilai tukar rupiah bergerak cenderung menguat. 

Sejak awal tahun hingga kemarin, rupiah menguat 1,93% terhadap dolar AS. Bahkan rupiah menjadi salah satu mata uang dengan penguatan terbaik di dunia. 

Salah satu tujuan BI mengerek suku bunga acuan sampai 175 basis poin (bps) tahun lalu adalah untuk membuat pasar keuangan Indonesia tetap atraktif, terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi. Kenaikan suku bunga acuan akan ikut mendongkrak imbal hasil obligasi, sehingga menarik arus modal yang dapat memperkuat nilai tukar. 

Namun dengan suku bunga acuan yang sekarang pun pasar obligasi Indonesia tetap menarik terutama di mata investor asing. Sejak awal tahun hingga 15 Februari, kepemilikan investor asing di obligasi pemerintah bertambah Rp 38,35 triliun. Artinya syarat menaikkan suku bunga acuan demi membuat pasar keuangan Indonesia kembali menarik tidak terpenuhi. Sebab dengan suku bunga 6% investor sudah mau menanamkan modalnya di Indonesia yang membuat rupiah terapresiasi. 

 

KOMENTAR