Biden: ‘AS Sedang Mempertimbangkan Memboikot Olimpiade Beijing’

Binsar

Friday, 19-11-2021 | 08:02 am

MDN
Presiden Joe Biden, Kamis, mengatakan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan memboikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing yang dijadwalkan pada Februari mendatang. [ist]

 

Jakarta, Inako

Presiden Joe Biden, Kamis, mengatakan Amerika Serikat sedang mempertimbangkan memboikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing yang dijadwalkan pada Februari mendatang. Menurut Biden, perwakilan pemerintah AS dan dirinya tidak akan menghadiri pertandingan tersebut.

Boikot diplomatik, di mana atlet AS diharapkan diizinkan untuk bersaing, dipandang sebagai tanggapan terhadap dugaan pelanggaran hak asasi manusia China terhadap minoritas Muslim Uyghur di wilayah Xinjiang barat jauh, suatu tindakan negara yang dicap Washington sebagai " genosida."

Ditanya tentang potensi boikot oleh wartawan, Biden mengatakan itu adalah "sesuatu yang kami pertimbangkan."

Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki menolak untuk merinci apa arti "boikot diplomatik" bagi pemerintah, dengan mengatakan selama konferensi pers reguler tak lama setelah Biden berbicara, "Saya tidak memiliki pembaruan tentang ... seperti apa kehadiran kami nantinya. "

Pernyataan Biden datang hanya beberapa hari setelah dia mengadakan pertemuan virtual dengan Presiden China Xi Jinping dalam upaya untuk mengelola persaingan yang semakin intensif antara kedua negara mengenai masalah mulai dari perdagangan hingga hak asasi manusia dan Taiwan.

 

 

Pejabat AS mengatakan kedua pemimpin tidak membahas Olimpiade Beijing meskipun ada spekulasi bahwa selama pembicaraan, Xi akan mengundang Biden untuk berpartisipasi dalam upacara di acara olahraga global tersebut.

The Washington Post melaporkan Selasa bahwa rekomendasi resmi dari boikot diplomatik telah dibuat kepada presiden dan dia diharapkan untuk menyetujuinya sebelum akhir bulan.

 Pemerintahan Biden akan memberi tahu sekutu tetapi membiarkan mereka membuat keputusan sendiri apakah akan mengikuti jejak AS, kata surat kabar itu juga.

Pada bulan Mei, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS Nancy Pelosi menyerukan boikot diplomatik sehubungan dengan "genosida" China terhadap Uyghur.

KOMENTAR