BMKG: Kecil Kemungkinan Asap Australia akan Menyebar ke Wilayah Indonesia

Jakarta, Inako
Asap kebakaran hutan yang terjadi di Australia hingga hari ini masih meluas. Bahkan, lembaga antariksa AS NASA mengumumkan, asap dari kebakaran hutan di bagian selatan dan tenggara Australia tersebut sudah mengelilingi dunia.
Pada tanggal 10 Januari 2020, NASA menyampaikan bahwa asap hasil kebakaran hutan di Australia telah menyebar hingga Benua Amerika dan berpotensi mempengaruhi atmosfer secara global. (Sumber: https://www.nasa.gov/feature/goddard/2020/nasa-animates-world-path-of-smoke-and-aerosols-from-australian-fires ).
Muncul kekhawatiran di sebagian masyarakat bahwa asap kebakaran hutan di Australia ini juga akan menyebar ke seluruh permukaan bumi termasuk wilayah Indonesia. (Sumber: https://www.bbc.com/news/world-australia-51101049 dan http://www.riau24.com/berita/baca/1578967425NASA--Waspada-Asap-Hasil-Kebakaran-Australia-Akan-Menutup-Permukaan-Bumi- )
Dengan adanya berita tersebut dalam siaran persnya dari BMKG Indonesia menjelaskan bahwa dari hasil pengamatan dan analisa BMKG yakni:
1. Hasil analisis kondisi dinamika atmosfer pada awal hingga pertengahan Januari 2020, menunjukkan pergerakan penyebaran asap dominan terjadi di belahan bumi selatan. Asap ini menyebar dari Australia ke arah timur karena dipengaruhi oleh "polar jet stream" yaitu aliran angin kencang pada sekitar 60 derajat Lintang Selatan dengan kecepatan lebih dari 100 km/jam, yang bergerak konsisten ke arah timur.
2. "Polar jet stream" ini telah membawa asap kebakaran hutan Australia menyeberangi Samudra Pasifik bagian selatan pada ketinggian atmosfer sekitar 16 Km, dan menyebar sampai ke negara Benua Amerika bagian selatan, antara lain Chili, Argentina, dan Uruguay.
3. Hingga akhir Januari 2020, diperkirakan "polar jet stream" masih cukup kuat, sehingga potensi penyebaran asap masih dominan ke arah timur.
4. Oleh karena itu, kecil kemungkinan asap kebakaran hutan Australia akan secara langsung menyebar ke wilayah Indonesia karena dinamika atmosfer Australia didominasi aliran angin kencang yang konsisten ke arah timur, dan di Indonesia sendiri dinamika atmosfer didominasi oleh angin baratan atau monsun Asia.
5. Kejadian kebakaran hutan Australia pada tahun 2019/2020 ini termasuk salah satu kejadian yang paling parah dalam sejarah kebakaran hutan (https://www.nytimes.com/2020/01/01/world/australia/fires.html). Meskipun tidak dapat dikaitkan secara langsung dengan perubahan iklim, tetapi kenaikan suhu udara global telah meningkatkan risiko kebakaran hutan sehingga akan lebih sering terjadi (IPCC, 2018)
TAG#Jakarta, #BMKG, #Indonesia, #Australia
198737701
KOMENTAR