BPIP: Pengaktualan Pancasila Terganggu Berita Palsu, Penolakan Agama Dan Penolakan Ideologi

Hila Bame

Friday, 29-11-2019 | 13:21 pm

MDN
Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembindaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Kegiatan Musyawarah Nasional Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila dengan BUMN. Jumat (29/11).

Jakarta, Inako

 

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Badan Pembindaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Kegiatan Musyawarah Nasional Pemantapan Pembinaan Ideologi Pancasila dengan BUMN. Jumat (29/11).

Simak Video InaTV Jangan lupa "klik Subscribe and Like" menuju Indonesia Hebat.

 

 

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi Rima Agristina dalam pembukaan acara dijelaskan bahwa semua elemen harus berkomitmen untuk menjaga konsensus empat pilar.

"Semua elemen berkomitmen untuk menjaga konsensus empat pilar yaitu UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal, dan Pancasila dalam upaya mencapainl visi dan misi Indonesia yaitu adil dan makmur," tegasnya. 

Dewan Pengarah BPIP Mayjen TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya dalam acara ini menyampaikan bahwa Indonesia harus saling gotong royong dalam menghadapi masalah bangsa.

"Mari kita dorong dan gerakan komponen bangsa dan kewilayahan untuk bersama-sama memecahkan berbagai masalah bangsa yang di hadapi," tegasnya.

Selain itu Wisnu Bawa Tenaya juga menambahkan bahwa bangsa Indonesia harus membangkitkan kesadaran masyatakat berbangsa dan bernegara dan menegakan cita-cita kemerdekaan.

Dewan Pengarah BPIP Rikard Bagun menjelaskan bahwa lingkungan mempengaruhi prilaku manusia dan sekarang habituasi dan penanaman nilai Pancasila di ganggu khususnya distraksi digital.

"Pengaktualisasian pancasila sekarang terganggu oleh berita palsu, penolakan agama, penolakan ideologi, dan guncangan perubahan yang begitu besar yang menjadikan adanya distraksi digital " jelas Rikard

Antonius Benny Susetyo Staf Khusus  BPIP menjelaskan bahwa Habutuasi Pancasila harus ditanamkan sejak kecil untuk bisa menerima kemajemukan. Dalam hal ini juga BUMN dalam Aktualisasi Pancasila penting karena menyangkut hajat hidup orang banyak.

"Aktualisasi dan pengarus utamaan Pancasila di BUMN ini sangat penting karena menyangkut hajat hidup kesejahteraan orang banyak. Hal ini karena BUMN pemegang modal ekonomi, pendidikan, hubungan, hingga budaya," jelas Romo Benny.

Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) A. Adang Supriadi juga ikut memberikan penjelasan terkait empat sumber radikalisme yaitu anti toleransi, anti pancasila, anti NKRI dan Takfuri.

Kegiatan ini dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari Para Pejabat BUMN dan Pejabat yang membidangi Divisi SDM dan 47 BUMN yang ada di Indonesia.

KOMENTAR