BPS Ekspor Februari Turun 11,33%, Hanya Capai US$ 12,53 Miliar

Jakarta, Inako
Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan neraca perdagangan pada Februari 2019.
Kepala BPS Suhariyanto menyampaikan pada periode Februari 2019, ekspor terkorkesi 11,33% (year on year) menjadi sebesar US$ 12,53 miliar.
Sebagai informasi, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor terkontraksi alias minus 4,26% year-on-year (YoY), impor naik tipis 0,4% YoY, dan neraca perdagangan minus US$ 841 juta.
"Penurunan ekspor dikarenakan migas dan non-migas. Minyak mentah turun, hasil minyak turun dan gas juga turun. Kemudian non-migas ada penurunan di bahan bakar mineral, minyak dan lemak hewan nabati serta bijih kerak dan abu logam," kata Suhariyanto.
Nilai ekspor yang mencapai US$ 12,53 miliar dikarenakan penurunan di seluruh sektor.
Berikut Rinciannya (year on year) :
- Migas : Turun 21,75% menjadi US$ 1,09 miliar
- Pertanian : Turun 0,76% menjadi US$ 0,23 miliar
- Manufaktur : Turun 8,06% menjadi US$ 9,41 miliar
- Pertambangan dan Lainnya : Turun 20,8% menjadi US$ 1,8 miliar
KOMENTAR