Brett Kavanaugh Diangkat Jadi Hakim Agung AS, Sempat Terduga Pelecehan Seksual?

Hila Bame

Sunday, 07-10-2018 | 20:19 pm

MDN
Brett Kavanaugh diangkat sebagai hakim agung AS lewat voting di Senat AS, Washington, AS, Sabtu (6/10). - Reuters/Mary F. Calvert

 

Jakarta, Inako

Meme olok-olokan tentu membanjiri laman media sosial, jika saja Kavanaugh bermukim di Indonesia dan menjadi pamong hukum di negeri  tercinta, namun demikian negeri Donald Trump, bukanlah Indonesia. 

Amerika Serikat malah bukan hanya meme bahkan, demontrasi penolakan dilakukan berbagai pihak hingga ratusan orang ditahan beberapa hari sebelum voting dilakukan. Kavanaugh Hakim Agung terpilih Amerika Serikat, terus melenggang terhormat menuju singgasananya. Pelecehan seksual yang dialamatkan kepadanya memang bukan kejadian baru.

Kavanaugh dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap beberapa perempuan di masa sekolah dan kuliah. Setidaknya ada tiga orang yang mengaku menjadi korban. 

Lewat voting di Senat AS, Kavanaugh terpilih dengan suara 50-48. Dia dicalonkan oleh Presiden AS Donald Trump. 
 
Kavanaugh langsung dilantik tak lama setelah hasil voting keluar. Dengan demikian, pihak Konservatif AS memiliki dominasi suara di Mahkamah Agung (MA) untuk berbagai isu yang mungkin muncul termasuk mengenai aborsi, imigrasi, hak transgender, regulasi industri, dan kekuasaan presiden.
 
"Kita sangat bangga dia bisa bertahan dari serangan kejam yang dilancarkan Partai Demokrat," ujar Trump mengomentari pengangkatan Kavanaugh seperti dilansir Reuters, Minggu (7/10/2018), 
 
Namun, dia menolak tuduhan tersebut dan mengklaim dirinya tidak pernah melakukan pelecehan ataupun kekerasan seksual. 
 
Dalam sepekan terakhir, FBI telah melakukan penyelidikan atas berbagai tuduhan tersebut. Hasilnya, tidak ada bukti kuat yang menunjukkan Kavanaugh bersalah.
 
Partai Demokrat menilai penyelidikan FBI tersebut tidak dilakukan dengan komprehensif. 
 
Keputusan Senat juga mendapat reaksi keras dari pihak lain, terutama aktivis hak perempuan. Ratusan orang berunjuk rasa di luar Capitol Hill, kantor Senat, dan gedung MA. 
 
Sedikitnya 164 orang dilaporkan ditahan dalam aksi protes tersebut. Sehari sebelumnya, dalam unjuk rasa di tempat yang sama, 302 orang telah ditahan polisi. 

KOMENTAR