Bursa Saham 23 Oktober : IHSG Ditutup Karam Di Level 5.797

Jakarta, Inako
Pukul 16.00 WIB: IHSG Ditutup Melemah 0,73%
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah 0,73% atau 42,54 poin di level 5.797,89 pada perdagangan hari ini, Selasa (23/10/2018).
Berikut laporan Live indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diperbarui perkembangannya mulai pembukaan sampai dengan penutupan perdagangan pasar modal hari ini, Selasa (23/10).
William Surya Wijaya, Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas menjelaskan di tengah masih bergejolaknya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta masih berfluktuasinya harga komoditas, IHSG justru masih menunjukkan kondisi yang stabil dengan kecenderungan meningkat.
Hal itu, ditunjang oleh capital inflow serta fundamental perekonomian yang kuat, yang tentunya tidak lepas dari tingkat kepercayaan investor baik dalam maupun luar negeri yang masih yakin terhadap pertumbuhan pasar modal Indonesia.
IHSG berhasil rebound dan mengakhiri pergerakannya di wilayah positif pada perdagangan Senin (22/10).
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG berakhir naik tipis 0,05% atau 3,14 poin di level 5.840,43, setelah berakhir turun 0,14% atau 7,95 poin di posisi 5.837,29 pada perdagangan Jumat (19/10).
Indeks sempat tergelincir ke level 5.827 setelah rebound ketika dibuka di zona hijau dengan kenaikan 0,07% atau 4,13 poin di level 5.841,42 kemarin pagi. Sepanjang perdagangan Senin, IHSG bergerak pada level 5.827,63-5.869,65.
Sektor infrastruktur dan properti yang masing-masing berakhir naik 1,69% dan 0,47% memimpin kenaikan di antara empat sektor mendorong pergerakan positif IHSG. Namun lima sektor lainnya berakhir terkapar di zona merah, dipimpin sektor perdagangan yang melemah 0,57%, sekaligus membatasi kenaikan yang dibukukan indeks.
Dari 610 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), sebanyak 184 saham menguat, 205 saham melemah, dan 221 saham stagnan.
Equity Technical Analyst Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi mengungkapkan pada perdagangan hari ini, investor akan memfokuskan diri pada musim pendapatan emiten kuartal III/2018 dan beberapa kebijakan moneter di Indonesia, Uni Eropa, Swedia, dan Kanada.
TAG#IHSG
198731930
KOMENTAR