Chatib Basri Sebut IMF-WB Meeting Diputuskan pada Pemerintahan SBY

Sifi Masdi

Monday, 08-10-2018 | 10:23 am

MDN
Mantan Menkeu Chatib Basri [ist]
"Kubu Prabowo-Sandi menentang pelaksananaan IMF-WB Meeting di Bali. Tetapi mantan Menkeu Chatib Basri langsung menanggapi bahwa pertemuan IMF-Bank Dunia sudah diputuskan pada jaman Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sehingga tidak ada pihak manapun yang bisa membatalkan pertemuan tersebut karena sudah masuk dalam agenda pertemuan internasional".

 

Jakarta, Inako

Koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga menentang digelarnya pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia 2018 di Indonesia (IMF-WB Meeteng).  

Bahkan koalisi Prabowo meminta pelaksanaan acara itu ditunda agar semua pihak fokus pada penanganan dampak bencana di Sulawesi Tengah. Di samping itu, mereka mengkritisi anggaran untuk persiapan pertemuan itu yang sangat mahal.

Ada juga yang menganggap pertemuan IMF-Bank Dunia itu tak memberikan kemaslahatan bagi rakyat. Tak terkecuali Andi Arief, politisi Partai Demokrat yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono, turut melontarkan sindiran melalui akun Twitternya.

"Ada partai menjual nama Soekarno. Punya slogan wong cilik. Sekarang terlentang minta dicumbu IMF," kata Andi yang dia kicaukan pada 6 Oktober 2018.

Tweet tersebut direspon akun @prastow yang menyebut pemerintahan sebelumnya yang memperjuangkan agar Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan pertemuan IMF-Bank Dunia.

Tetapi cuitan tersebut langsung ditanggapi mantan mantan Menteri Ekonomi di era presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Chatib Basri. Ia mengatakan IMF-WB diputuskan pada jaman pemerintah SBY.

Chatib, melalui akun Twitternya, @ChatibBasri, membenarkan hal tersebut. "Ya benar, bersama Bank Indonesia, pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan September 2014. Prosesnya tidak mudah, bersaing dengan negara-negara lain. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Oktober 2015, kalau saya tidak salah," kata Chatib.

Ia pun melanjutkannya dengan tweet berseri mengenai pelaksanaan pertemuan IMF-Bank Dunia. Chatib mengatakan, memperjuangkan agar Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan besar itu bukan sesuatu yang mudah. Prosesnya tentu selalu didiskusikan dengan SBY yang masih menjadi presiden saat itu. Cara pengajuannya sama seperti pelaksanaan APEC atau Asian Games.

"Indonesia tentu ingin berperan memasukkan agendanya dalam kebijakan ekonomi global demi kepentingan Indonesia, seperti juga ketika kita menjadi tuan rumah APEC 2013. Apalagi Indonesia angggota G-20," kata Chatib.

Pada kesempatan itu,  Chatib membantah pernyataan bahwa pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia untuk memperbesar utang Indonesia.  Dia menegaskan, pertemuan tersebut murni untuk penyelenggaraan tahunan IMF-Bank Dunia dan giliran Indonesia yang diberi kesempatan menjamu mereka.  Menurut dia, Indonesia patut berbangga karena baru empat negara di Asia yang menjadi tuan rumah.
 

 

 

KOMENTAR