China Ancam Tarif Baru Sementara Pompeo Bertemu Menlu China

Hila Bame

Saturday, 04-08-2018 | 11:25 am

MDN
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo (kiri) bertemu Menlu China Wang Yi di Singapura, Jumat (3/8). [ist.]

Jakarta, Inako

Kobaran lidah api perang dagang antara Pemerintah China dan Pemerintah Amerika Serikat masih terus bernyala-nyala dan tidak ada tanda-tanda meredup atau padam. Jika Pemerintah China mengexplor Eropa dan benua Afrika sebagai ladang baru sebagai pasar produknya, maka Amerika Serikat membidik kawasan ASEAN sebagai mitra dagang baru yang diperluas.

Namun demikian, Pemerintah China Jumat (3/8) memperingatkan bahwa negara itu akan memberlakukan tarif baru terhadap barang-barang Amerika senilai 60 miliar dolar apabila pemerintahan Presiden Donald Trump jadi mewujudkan ancaman dagang terbarunya.

Kementerian Perdagangan China menyatakan rencana tarif 5 persen dinaikkan menjadi 25 persen atas lebih dari 5.200 jenis produk Amerika bersifat terbatas dan bersikukuh bahwa China berhak mengambil tindakan balasan dalam perang dagang yang meruncing antara dua gajah ekonomi di dunia itu.

Alarm China itu timbul tidak lama setelah Menteri Luar Negeri Amerika Mike Pompeo hari Jumat (3/8) bertemu dengan Penasihat Negara dan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Singapura. Kedua pejabat itu tidak berbicara kepada pers setelah pertemuan, dan para wartawan diantar keluar ruangan sebelum pembicaraan dimulai, seperti dikutip dari Voice Of Amerika (VOA) Sabtu, (4/8/2018)

Hari Kamis, Menteri Luar Negeri China mengatakan kepada wartawan bahwa Amerika perlu bersikap tenang dan memikirkan konsumennya sendiri, sebagai tanggapan atas ancaman pemerintahan Trump untuk menaikkan rencana tarifnya terhadap barang-barang China bernilai 200 miliar dolar dari yang semula 10 persen menjadi 25 persen. Wang Yi mengatakan kenaikan tarif itu akan merugikan konsumen Amerika dan bisnis Amerika yang berlokasi di China.

Amerika menyatakan menghendaki China berhenti mencuri rahasia perusahaan Amerika dan berhenti menyubsidi perusahaan-perusahaan China dengan kredit murah yang membuat mereka mendapat keuntungan secara tidak adil.

Sebelum bertemu Wang, Pompeo menjadi ketua bersama dengan Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balaskrishnan memimpin pertemuan dengan menteri-menteri ASEAN. Pompeo mengawali pertemuan itu dengan menyatakan belasungkawa atas sejumlah bencana alam yang merusak di kawasan ini. Di antara bencana itu adalah bobolnya bendungan di Laos, gempa bumi di Indonesia, serta banjir dan tanah longsor di Myanmar.

Peluang ekonomi di kawasan Indo-Pasifik merupakan fokus utama kunjungan Pompeo, tetapi ia menjelaskan bahwa isu-isu keamanan juga termasuk agenda penting dalam pertemuan ASEAN. 

KOMENTAR