China Minta Amerika Berhenti Berbicara Soal Hong Kong

Binsar

Thursday, 13-06-2019 | 07:28 am

MDN
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang [ist]

Beijing, Inako –

Pemerintah China meminta Amerika Serikat berhenti berbicara soal Hong Kong yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari China.

Permintaan itu dilontarkan juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Rabu (12/6).

Geng menyatakan, pihaknya mendesak Amerika Serikat untuk berhenti mencampuri urusan Hong Kong.

Beijing melemparkan kecaman keras atas pernyataan yang dilontarkan Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengenai Hong Kong. Beijing menyebut pernyataan tersebut tidak bertanggung jawab dan keliru.

Dalam konferensi pers di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menyatakan, pihaknya mendesak AS untuk berhenti mencampuri urusan Hong Kong.

"Kami menuntut pihak AS, berhati-hati dan berhenti mencampuri urusan Hong Kong dan urusan dalam negeri China dalam bentuk apa pun," kata Geng dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir PressTV pada Rabu (12/6).

Seperti diketahui, Kementerian Luar Negeri AS mengaku khawatir dengan amandemen mengenai rancangan udang-undang (RUU) ekstradisi China oleh Hong Kong. Washington menyebut, hal ini dapat membahayakan status khusus yang diberikan kepada wilayah tersebut.

RUU tersebut memungkinkan tersangka kriminal yang diburu Beijing diekstradisi atau dihukum di China. RUU itu akan mulai diperdebatkan parlemen setempat Rabu nanti dan kemungkinan besar akan disahkan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Morgan Ortagus mengatakan, bahwa erosi berkelanjutan dari "satu negara, dua sistem" membahayakan status khusus Hong Kong yang telah lama terjalin dalam urusan internasional.

Ortagus juga mengatakan bahwa demonstrasi damai oleh ratusan ribu orang di Hong Kong yang berlangsung akhir pekan lalu, jelas menunjukkan oposisi publik terhadap amandemen yang diusulkan.

"Kami berbagi keprihatinan dengan banyak orang di Hong Kong bahwa kurangnya perlindungan prosedural dalam amandemen yang diusulkan dapat merusak otonomi Hong Kong dan berdampak negatif terhadap perlindungan HAM, kebebasan fundamental dan nilai-nilai demokrasi wilayah itu," katanya.

TAG#China, #Hong Kong, #AS

161688657

KOMENTAR