Covid 19,Masyrakat Lamba Leda Ramai-Ramai Budidaya Porang

Borong Inako
Porang, mungkin tidak asing lagi sekarang di telinga kita karena sudah banyak masyarakat yang menanam dan budidaya tanaman ini.
Ditengah pandemi Covid 19 tanaman bisa menghasilkan uang jutaan bagi masyarakat Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur ( Matim)
Padahal porang sendiri adalah tanaman liar yang tumbuh di pekarangan rumah serta kebun yang tidak pernah dirawat dan sebelumnya dianggap sebagai makanan ular oleh sebagian masyarakat.
" ditengah covid 19 ,hanya porang yang memiliki harga yang menjanjikan di pasar" kata Beni Bastu Warga Weleng Desa Nampar Tabang Kecamatan Lamba Leda Kabupaten Manggarai Timur ( Matim) kepada Inakora.com ,Jumat 9 Mei 2020
BACA JUGA: Astronom Temukan Lubang Hitam Sejauh 1000 Tahun Cahaya dari Bumi
Beni merupakan Salah satu petani yang ikut membudidayakan umbi porang Dia menceritakan,Dulu porang ini merupakan tanaman liar yang tidak terawat,tetapi setelah melihat berita umbi porang begitu viral dan saya akhirnya mencari bibit umbi porang untuk ditanam dan petani disini pun juga berlomba-lomba menanam porang.tanaman porang masih famili dengan "wanga"(Bahasa Manggarai) dan "Tege" (Bahasa Manggarai) cuma yang membedakan itu porang ada katak nya disela sela daunnya ,selain umbinya kataknya pun bisa dijadikan untuk bibit.
Dia mengatakan Panen porang sendiri berlangsung sekali dalam satu tahun.akan tetapi,porang tidak memerlukan biaya pemeliharaam bahkan,penanamannya cukup dilakukam sekali dan hasilnya bisa dinikmati setiap tahun.
"Untuk bibit sendiri dulu perkilo yang bentuk umbi ada yang harga Rp 30.000 s/d Rp 40.000 tergantung besar kecilnya umbi porang,kalau yang wujud pohon agak murah tapi resikonya kadang mati,"imbuh Beni
BACA JUGA: Catatan inspiratif dari Selebriti Dunia: Lily Collins yang Teselubung Art dari Phil Collins
Dikatakanya, banyak warga menanam porang karena setelah buka-buka di internet ternyata porang dicari oleh perusahaan-perusahaan luar negeri untuk kosmetik dan bahan tepuk kojak yang menjadi bahan mie dan makanan lainnya
Disamping untuk penghasilan ekonomi ditengah wabah covid 19 ternyata tanaman porang juga memiliki nilai sosial dalam rangka pengembangan dan pelestarian hutan,supaya tetap terjaga keasrian hutan untuk masa depan.

KOMENTAR