Dantara: Anies Baswedan Gagal Menangani Pencegahan Penyebaran Pandemi COVID-19

Hila Bame

Friday, 11-09-2020 | 15:05 pm

MDN
Putri Simorangkir (dua dari kiri) dan tim kreatif dari IAC19 menuju ketahanan Pangan minus bansos

Jakarta, Inako

 

Mengamati perkembangan pandemi COVID-19, khususnya di Jakarta, Dantara menyimpulkan bahwa Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, telah gagal dalam menangani dan mengendalikan pencegahan penyebaran COVID-19, demikian rilis yang dikirim komunitas Damai Nusantaraku (Dantara) Jumat (11/9?20)

Baca juga:  

Horor PSBB Jakarta, Rupiah Jadi Mata Uang Terlemah di Asia

Beberapa catatan yang dapat dikemukakan dan sudah diketahui umum adalah beberapa kebijakannya yang tidak sejalan dengan upaya-upaya pencegahan dimaksud sejak awal pandemi, kata  Putri Simorangkir Koordinator Komunitas Damai Nusantaraku (Dantara)

Baca juga:  

Rem Darurat PSBB Dan Sejuta Keanehan


Berharap mempermudah masyarakat untuk mendapatkan masker, BUMD Pasar Jaya malah menjual masker dengan harga komersil yang tinggi.

 Sempat menyediakan wastafel portabel di jalan protokol untuk cuci tangan, tapi tidak dipikirkan pengisian ulang airnya.


Pemberian dan pengaturan sumbangan sembako bagi masyarakat yang “amburadul” dan tidak berkesinambungan. Sampai hari ini, tidak jelas kelanjutannya.


Pengaturan jadwal angkutan umum yang tidak melihat kebutuhan pengguna yang mengakibatkan pengguna jasa angkutan umum harus berdesakan dan mengantri cukup lama sebelum mendapat tumpangan. Dan kejadian ini sempat berulang.


Mengijinkan wilayah dalam yuridiksinya digunakan untuk kegiatan yang melibatkan ratusan hingga ribuan masa dalam waktu yang bersamaan, seperti demonstrasi dan petisi yang ditujukan ke pemerintah pusat yang sah. Dan hal ini juga telah mengganggu fokus dan upaya pemerintah pusat menanggulangi COVID-19 dan menjaga keberlangsungan ekonomi, terang Simorangkir yang juga bagian dari relawan IAC19 ini tegas. 

Baca juga:  

IAC - 19 Mengajak Masyarakat Perkotaan Berkebun Dilahan Terbatas Dimasa Pandemi Covid -19, Untuk Ketahanan Pangan


Selain itu menurut Putri Simorangkir, pembuatan kebijakan yang aneh, di luar nalar yang sehat dan kurang fokus seperti pembuatan banyak monumen peti mati.

Dana yang begitu banyak justru sebaiknya digunakan untuk membantu masyarakat menjadi lebih aman, misalnya:

menyediakan dispenser masker gratis di beberapa tempat umum yang ramai seperti airport, stasiun kereta api, stasiun bis dan angkutan umum, pasar dan lain-lain.

Bukannya menyuruh orang tidak bermasker untuk tidur di peti mati. Hal ini sangat memalukan nama baik negara dan bangsa karena menjadi sorotan dan “cemoohan” media masa negara-negara lain, pungkas Simorangkir


Kebijakan Anies Baswedan tentang pemberlakuan lagi PSBB juga mendapat sorotan dari KADIN karena kebijakan Pemprov DKI dianggap langkah yang dapat mematikan kegiatan usaha dan menekan permintaan masyarakat.

Baca juga:  

Airin Pastikan Ikuti Kebijakan Provinsi Banten Terkait PSBB

Secara umum, Anies Baswedan tidak berhasil membantu pemerintah pusat untuk menekan tingkat penyebaran pandemi COVID-19 dan membantu masyarakat Jakarta untuk mengurangi kesulitan ekonomi karena upaya-upaya yang dilakukan tidak fokus, tidak tepat sasaran, tidak berkesinambungan.

Dari berbagai sumber yang termuat di banyak media masa, dapat ditarik benang merah bahwa Anies Baswedan telah gagal dan tidak mampu bekerja untuk membantu pemerintah dalam menanggulangi wabah ini dan dampaknya.

Karena itu, Dantara mendukung segala upaya berbagai pihak seperti DPRD, parpol, ormas dan segenap masyarakat untuk meminta pertanggungan-jawab Anies Baswedan dan memprosesnya sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku, tegas Simorangkir. 

 

KOMENTAR