Data Ekonomi Hijau Kerek Pasar Keuangan Indonesia Menukik Langit Biru

Hila Bame

Tuesday, 16-07-2019 | 09:33 am

MDN
Ilustrasi (ist)

Jakarta, Inako

Kondisi politik domestik memang sedang mengangkat  IHSG cs. Setidaknya  dua sentimen positif yang membuat pelaku pasar berbondong-bondong masuk ke instrumen beresiko berbasis rupiah.

Sentimen pertama adalah Jokowi Effect terkait rekonsiliasi presiden terpilih 2019-2024 Joko Widodo (Jokowi) dengan  Prabowo Subianto, serta rilis arah kebijakan pembangunan Jokowi lima tahun ke depan

Data neraca keuangan bulan Juni yang mengalami surplus tipis ikut mendongkrak kinerja pasar keuangan di tanah air. 

Pasar keuangan Indonesia mengawali perdagangan pekan ini dengan penuh antusias. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), nilai tukar rupiah, dan harga obligasi pemerintah seluruhnya menukik langit biru.

Senin (15/7/2019), sepanjang perdagangan IHSG enggan mampir di zona merah. Dibuka menguat 0,55% ke level 6.408,31, bursa saham utama Indonesia memperlebar penguatannya dan berhasil finis dengan melejit 0,7% menjadi 6.418,23.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,6% dibanding posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu ke level Rp 13.915/US$. 

Rupiah berhasil berada di posisi terkuat sejak 7 Juni 2018 dan torehan penguatan 0,6% adalah apresiasi terbesar sejak 31 Mei 2019.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah seri acuan tenor 10 tahun turun 8,1 basis poin (bps) ke 7,122%. Penurunan yield menandakan harga instrumen ini sedang naik karena tingginya permintaan.
 

TAG#BEJ

190216314

KOMENTAR