Daulay, Terduga Teroris Pekanbaru Taat Ibadah Sokong Horor?

Hila Bame

Saturday, 28-07-2018 | 16:09 pm

MDN
Densus 88 bersama tim Gegana Brimob Polda Riau berjaga di area penggeledahan gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus Universitas Riau (Unri) di Pekanbaru, Riau, Sabtu (2/6/2018). Penggeledahan itu berkaitan dengan dugaan adanya jaringan teroris. [ist.]

Jakarta, Inako

Entitas Daulay, ketaksaan seorang terduga jaringan teroris yang dibelenggu Densus 88 Anti Teror di Pekanbaru, Riau, dikenal sebagai sosok yang religius dan memiliki pergaulan yang baik dengan sekitarnya. Didapuk sebagai opung, begitu warga sekitar memanjakannya.

"Sejujurnya kami tidak begitu percaya bahwa beliau terlibat dalam kelompok begitu (teroris). Selama ini, dia sangat baik dan jiwa sosialnya menjulang," ujar Ketua RT 01 RW 03 Kelurahan Perhentian Marpoyan, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru, Johnson Tobing, Sabtu, (28/7/2018).

Versi Tobing, Daulay adalah sosok yang dituakan dan disegani di lingkungan tersebut. Pasalnya, dia termasuk warga pertama yang menghuni perumahan itu dan juga memiliki ilmu agama yang baik.

Daulay, yang bekerja di PLN setempat, bahkan kerap disapa Opung oleh warga sekitar. Dia disebut sering mengajak warga untuk taat beribadah dan displin serta membantu warga yang tidak mampu untuk memasang listrik.

"Dia selalu menggratiskan biaya pemasangan listrik bagi warga tidak mampu," ungkap Tobing.

Sebelum ditangkap Densus 88, Tobing dan warga lainnya sudah mendengar bahwa Daulay ikut terlibat dalam jaringan tertentu. Hal itu diketahui dari media massa yang menyebutkan Daulay adalah donor dana terorisme setelah tertangkapnya dua warga Pekanbaru di Palembang pada Mei 2018.

Dari keterangan polisi, dua orang berinisial HR alias AR dan HS alias AA itu berencana melakukan aksi teror di Mako Brimob Kelapa Dua, pascakerusuhan yang dilakukan napi teroris.

"Sudah dengar soal itu. Daulay juga saya rasa sudah tahu. Tapi, kami beraktivitas biasa saja, dia tetap bekerja dan ke masjid. Juga masih tetap bergaul bersama kami. Makanya kami sulit percaya," lanjut Tobing.

Daulay ditangkap di sebuah lokasi di Pekanbaru pada Jumat (27/7). Di kediamannya, polisi menyita sejumlah barang bukti seperti laptop, ponsel, buku-buku, beberapa kardus.

Ohhhh Daulay, dendam apa yang kau simpan, horor mematikan kau sokong, demi apa, betis jenjang bidadari yang kau cari? katakan....sejujurnya.

KOMENTAR