Deltacron Dinilai Sebagai  Varian Berbahaya, Benarkah?

Sifi Masdi

Wednesday, 16-03-2022 | 18:06 pm

MDN
Ilustrasi Varian Deltacron [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Masyarakat kembali khawatir dengan muncul varian Covid-19 yakni Deltacron. Varian Deltacron bukan mutasi baru, tapi justru gabungan antara dua varian virus, yakni delta dan omicron. Para ilmuwan kemudian menyebutnya dengan Deltacron.

Temuan itu berdasarkan pengurutan genomik oleh para ahli virologi di L'Institut Pasteur di Paris.

 

 

Kemudian mereka mengirimkan laporan ke database covid internasional, GISAID, pada Selasa (8/3/2022), yang menandakan bahwa Deltracron telah dikonfirmasi secara resmi sebagai varian baru Covid-19.

Terkait munculnya varian baru tersebut, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. dr. Zubairi Djurban, Sp.PD., mengatakan bahwa belum banyak yang bisa dipastikan dari varian Deltacron tersebut.

"Hanya sedikit data yang dapat digunakan untuk mengukur khawatir atau tidak. Namun, sejumlah ahli mengatakan bahwa varian ini harus diawasi," kata Prof. Zubairi, dalam cuitannya di Twitter, Senin (14/3/2022).

 

 

Menurut Zubairi, Deltacron merupakan varian Covid-19 yang terdiri dari elemen delta dan omicron. Artinya varian tersebut mengandung gen dari kedua varian itu yang membuatnya menjadi virus rekombinan.

"Apakah Deltacron lebih menular dan mematikan? Mungkin sekali tidak berbahaya ketimbang varian omicron. Belum bisa dipastikan,” ujarnya.


 

 

 

KOMENTAR