Demi Kesehatan, Konsumsi Nasi Putih Harus Dikurangi

Binsar

Tuesday, 15-01-2019 | 08:56 am

MDN
Demi Kesehatan, Konsumsi Nasi Putih Harus Dikurangi [ist]

Jakarta, Inako –

Pakar kesehatan menganjurkan agar konsumsi nasi putih harus dikurangi. Anjuran ini tentu sangat dilematis, mengingat nasi putih merupakan makanan pokok yang sangat bermanfaat bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Bahkan, ada sebagian orang yang rasanya tak kenyang jika tak ada nasi. 

Namun, walau nasi putih membawa manfaat bagi tubuh, konsumsi nasi putih berlebihan juga mengandung risiko buruk bagi kesehatan. Karena itu, muncul berbagai jenis diet yang menganjurkan pengikutnya untuk memangkas asupan karbohidrat, termasuk nasi.

Namun, tanpa harus mengikuti aturan diet ketogenik, ada manfaat lain yang bisa dirasakan saat mengurangi asupan nasi. Berikut manfaat yang bisa didapatkan, diambil dari berbagai sumber.

1. Turunkan berat badan

Masalah obesitas atau kegemukan jadi akar masalah untuk berbagai jenis penyakit. Mau tak mau, berat badan harus ideal. Mengurangi konsumsi nasi putih bisa dijadikan salah satu cara untuk menurunkan berat badan.

Nasi putih mengandung karbohidrat olahan. Komponen serupa juga dapat ditemukan dalam roti, tortila, dan sereal sarapan pada umumnya. Terlalu banyak asupan karbohidrat olahan dapat meningkatkan berat badan, bahkan obesitas.

Mengutip The Independent, nasi putih dapat dicerna dengan cepat oleh tubuh, diubah menjadi gula dan hanya mengisi perut dalam jangka waktu pendek. Akibatnya, makan nasi putih hanya akan membuat tubuh menginginkan asupan tambahan agar terasa kenyang.

2. Kurangi risiko diabetes

Mengurangi konsumsi nasi putih artinya juga mengurangi risiko diabetes tipe-2. 
Mengutip CBS News, sebuah studi dari Harvard School of Public Health menunjukkan, risiko diabetes tipe-2 akan meningkat secara signifikan pada orang yang mengonsumsi nasi putih dalam porsi besar.
Peneliti melibatkan lebih dari 300 ribu orang yang tidak memiliki diabetes. Setelah melewati periode dari empat hingga 22 tahun, lebih dari 13 ribu orang terkena diabetes. Mereka yang makan nasi putih dengan porsi 1,5 kali lebih banyak, lebih mungkin terkena diabetes daripada mereka yang mengonsumsi nasi dengan porsi kecil.

Risiko diabetes akan meningkat 10 persen pada mereka yang mengonsumsi sekitar 155 gram nasi per hari.

3. Terhindar dari sembelit

Sembelit atau sulit buang air besar terjadi saat tubuh kurang asupan serat dan cairan. Hal ini bisa diperburuk dengan banyaknya konsumsi nasi putih. Nasi putih rendah kandungan serat sehingga memperburuk gerakan usus.

Sebaiknya kurangi asupan nasi putih dan perbanyak sayur serta buah-buahan agar pencernaan lebih sehat. 

4. Peningkatan energi dan konsentrasi

Tak perlu khawatir tubuh kehilangan tenaga saat tidak bertemu dengan nasi putih. Tubuh memiliki mekanisme untuk memanfaatkan lemak yang diubah jadi sumber tenaga. Lemak lebih mudah dipecah daripada karbohidrat.

Selain itu, konsentrasi bisa meningkat. Saat tubuh kekurangan glukosa, otak akan memanfaatkan senyawa keton. Senyawa ini bisa mendorong kinerja otak sehingga bisa berkonsentrasi jauh lebih baik.

KOMENTAR