Di Tengah Pandemi Virus Corona, Kondisi Gaza Tetap Memanas

Binsar

Saturday, 28-03-2020 | 09:38 am

MDN
Militan Palestina Gaza menembakan roket ke wilayah Israel, Jumat kemarin [ist]

Gaza, Inako

Mungkin karena roket benda mati sehingga tidak bisa dihentikan di tengah pandemi virus baru COVID-19 menelan puluhan ribu nyawa warga dunia saat ini.

Paling tidak itulah kesan yang bisa kita utarakan menyaksikan perang roket yang sedang terjadi di jalur Gaza hingga Jumat malam kemarin.

Diberitakan, Jumat (27/3) malam kemarin, militan Palestina di Gaza menembakan sejumlah roket ke wilayah Israel.

Warga setempat sangat kaget tatkala mendengar suara sirene peringatan sesaat usai roket dari militant Palestina di Gaza melancarkan serangan ke wilayah Zionis itu.

 

BACA JUGA: Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan dia telah dites, Positif virus corona

Sirene yang meraung-raung semalam adalah yang pertama berbunyi sejak 12 Maret ketika seseorang memicu peringatan tersebut di Kibbutz Re'im, dekat perbatasan Gaza.

Mendapat serangan roket, militer Zionis pun langsung memberi respon dengan melakukan serangan balik ke sejumlah infrastruktur militer milik Hamas di Jalur Gaza.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF), dalam sebuah pernyataan, mengatakan proyektil yang ditembakkan dari Jalur Gaza jatuh di area terbuka dan tidak ada korban luka atau kerusakan.

"Pesawat dan tank IDF beberapa saat lalu menyerang posisi dan infrastruktur militer yang digunakan untuk aktivitas bawah tanah milik kelompok teror Hamas di Jalur Gaza utara," bunyi pernyataan IDF, seperti dikutip Times of Israel, Sabtu (28/3/2020).

Menurut IDF, sebelumnya, kelompok militan di daerah kantong Hamas menembakkan roket ke Israel, namun mendarat di dalam wilayah kantong Palestina.

Sebenarnya, selama tiga minggu terakhir, Gaza mengalami masa tenang setalah pihak berwenang kedua kubu fokus memerangi pandemi virus corona.

 

BACA JUGA: Virus COVID-19 Memaksa Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Umumkan Lockdown

Korban virus corona di Gaza, memang tidak separah negara lain. Sejauh ini, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas melaporkan, sebanyak 1.568 orang di Gaza ditempatkan di lebih dari 20 fasilitas karantina, sementara 1.205 diisolasi di rumah mereka.

Sedangkan di Israel lebih parah lagi. Otoritas kesehatan rezim Zionis melaporkan 3.035 kasus infeksi COVID-19 dengan 12 orang di antaranya telah meninggal. Jumlah pasien yang disembuhkan 79 orang.

KOMENTAR