Dialog Tokoh NTT dengan Kepala BNPT Komjen Pol. Boy Rafli Amar untuk Meningkatkan Daya Tahan dan Daya Tangkal Masyarakat NTT terhadap Ancaman Radikalisme

Hila Bame

Wednesday, 07-10-2020 | 07:48 am

MDN
Tokoh NTT dengan Kepala BNPT Komjen Pol.Boy Rafli Amar di Jakarta Selasa (6/10/2020)

 

 

Jakarta, Inako

 

Sejumlah tokoh Flobamora NTT Diaspora di Jakarta, terdiri dari Petrus Selestinus, Willyam Nuwa Wea, Hilarius Bame, Ignatius, Didi Nong Say, Audi Nena Wea dan Friedrick Batari, tanggal 6 Oktober 2020 pukul 15.00 diterima oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, di Kantor BNPT Jakarta. 

Foto: (ki-ka) Hila Bame, Ignatius, Petrus Selestinus, Willyam Nuwa Wea, Komjend, Pol Boy Rafly Amar, Didi Nong Say, Friedrick Batari
di Jakarta, Selasa (6/10/2020)
 

baca juga:  

Pengacara Petrus Selestinus: Menyelamatkan Indonesia boleh-boleh saja tapi KAMI bukan orang yang Tepat


Dialog dimaksudkan untuk membangun kerjasama antara Komunitas Diaspora Flobamora NTT di Jakarta dengan BNPT, guna meningkatkan daya tangkal dan daya tahan Masyarakat NTT, menghadapi ancaman bahaya Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme dengan mengedepankan kearifan lokal.

Dalam dialog itu Petrus Selestinus dan Willyam Nuwa Wea, secara bergantian menginformasikan kondisi terkini NTT terkait dengan isu Intoleransi dan Radikalisme yang mulai muncul di NTT (Kupang, Flores dan Sumba) yang ditenggarai sedang dikembangkan oleh para mantan anggota atau pengurus HTI NTT.


baca juga:  

Sikap Lunak AKBP Sajiman, Kapolres Sikka Terhadap Pembawa Bahan Baku Peledak Bom Mencurigakan


MENJAGA KOHESIVITAS.

Upaya menanamkan ideologi Khilafah di beberapa Kabupaten di NTT oleh oara mantan HTI, meski dilakukan atas nama dakwah, tetapi pesan-pesan benada kebencian antar umat sangat terasa. Karena itu meskipun dalam skala yang kecil,  kami dari Diaspora NTT tidak mau terlambat untuk mencegah, karena sudah mulai mengganggu kohesivitas antar umat beragama yaitu (Katholik, Kristen, Muslim, Hindu dll.) dalam ikatan kultur yang beragam tetapi tetap solid.

Willyam Nuwa Wea (kanan) koordinator Masyarakat Flobamora bersama Komjen Boy Rafli 
(kiri) di Jakarta
Selasa (6/10/2020)

 

Willyam Nuwa Wea selaku Koordinator Forum Masyarakat Flobamora untuk Kesetaraan dan Toleransi di NTT, meminta kepada Kepala BPNPT agar institusi BNPT bekerjasama dengn Ormas-Ormas Diaspora NTT, mengedukasi Kelompok Pemuda NTT, memberikan pembekalan tentang metode

membangun kesadaran masyarakat dalam meningkatkan daya tangkal dan daya tahan untuk menangkal radikalisme dan Intoleransi melalui pendekatan budaya atau kearifan lokal.

Pengacara Selestinus (kiri)  bersama Komjen Pol. Boy Rafli Amar di Jakarta
Selasa (6/10/2020)

 

Sementara Petrus Selestinus, menekankan perlunya mewadahi kelompok generasi muda dalam suatu wadah Ormas dengan kemasan budaya (seperti Pecalang di Bali), diberikan pelatihan dan pembekalan tentang pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila, merawat kebhinekaan sebagai kekayaan budaya warisan nenek moyang, sehingga Ormas-Ormas ini menjadi mitra pemerintah atau BNPT dalam kerjasama mencegah dan memberantas Intoleransi, Radikalisme dan Terorisme, yang mulai muncul di beberpa Kabupaten di NTT.

Audi Nena Wea  Tokoh muda Diaspora NTT (kana) bersama  Komjen Pol. Boy Rafli (kiri)
di Jakarta, Selasa (6/10/2020)

 

MEWADAHI KELOMPOK ORANG MUDA.

Menyikapi masukan dan usul paraTokoh Flobamora Diaspora NTT, Kepala BNPT Boy Rafli Amar menyambut baik dan meminta agar Tokoh-Tokoh Flobamora Diaspora NTT segera mengkoordinir Kelompok Orang Muda NTT di setiap Kabupaten, diwadahi, agar diberi pembekalan, pelatihan hingga trampil dan mendorong kelompok Ormas-Ormas Pemuda untuk berperan aktif dalam mencegah radikalisme, intoleransi dan terorisme.

BNPT siap menerjunkan timnya ke NTT termasuk ke Flores, Sumba, untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan Kelompok Masyarakat Adat, Ormas-Ormas Adat agar berperan aktif menjaga dan merawat adat budayanya guna menangkal bahaya intoleransi dan radikalisme, agar kepentingan strategis nasional yaitu menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI serta mempercepat terwujudnya kesejahteraan rakyat, tidak terhalang oleh gerakan radikalisme.

Pemberdayaan Masyarakat NTT dan membangun kerjasama BNPT dengan Masyarakat dalam hal ini Masyarakat Flobamora Diaspora NTT Jakarta, merupakan hal yang positif, karena BNPT-pun memerlukan peran partisipasi Masyarakat,  memberdayakan Masyarakat NTT untuk meningkatkan daya tahan dan daya tangkal menghadapi ancaman radikaliame, dengan mengedepankan kearifan lokal.


 

KOMENTAR