Dinilai Lebih Murah, Dintan Kulon Progo Ajak Petani Gunakan Biji Bawang Merah Sebagai Benih

Kulon Progo, Inako

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengajak petani di daerah itu untuk menggunakan biji bawang merah sebagai benih dan bukan umbi bawang merah.

Pasalnya, harga benih biji bawang merah jauh lebih murah dibandingkan dengan harga benih umbi bawang merah.

"Kami mengajak petani menanam bawang merah menggunakan biji untuk menekan biaya produksi," kata Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Eko Purwanto di Kulon Progo, Kamis.

Menurut Eko, harga benih bawang merah jauh lebih murah sehingga akan menekan biaya pruduksi, sebaliknya hanrga benih umbi bawang merah sangat mahal, sehingga biaya produksi juga tinggi.

“Hitungan ekonomisnya begin, setiap hektare membutuhkan benih biji tiga kilogram. Harga benih biji bawang merah berkisar Rp3 juta kilogram, sehingga setiap hektare hanya membutuhkan biaya Rp9 juta,” urainya.

Sebalinya, jika menggunakan benih umbi bawang merah, sambung Eko, untuk satu hektar dibutuhkan sekitar 700 kg benih umbi dengan harga Rp40 ribu per kg. Itu berarti, anggaran yang dibutuhkan sebanyak Rp27 juta per hektare.

"Kami intensif melakukan sosialisasi kepada petani beralih dari benih umbi ke biji bawang merah," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Aris Nugraha mengatakan penggunaan benih ini lebih menguntungkan dibandingkan benih umbi, namun belum banyak diterapkan petani.

Saat ini pertanian bawang merah dengan cara tersebut masih jarang dilakukan petani Kulonprogo. Di Kulon Progo, cara itu dapat dijumpai  di Desa Kedungsari, Kecamatan Pengasih. Di sana terdapat lahan pertanian seluas 10 ha yang seluruhnya sudah ditanam menggunakan benih biji.