Dirut Pertamina Tak Hadir Jadi Saksi Sofyan Basir

Jakarta, Inako
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati batal memenuhi panggilan penyidik KPK. Nicke mengaku sedang sakit.
"Tadi penasihat hukum (Nicke) datang mengirimkan surat pada penyidik. (Nicke) belum bisa hadir karena sakit," ucap Kabiro Humas KPK Febri Diansyah kepada wartawan, Senin (25/4/2019).
Nicke seharusnya hari ini menjalani pemeriksaan di KPK berkaitan dengan kasus dugaan suap terkait proyek PLTU Riau-1. Dalam jadwal pemeriksaan di KPK, Nicke dipanggil sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama PT PLN (Persero) nonaktif Sofyan Basir.
Penyidik memanggil Nicke dalam kapasitasnya sebagai mantan Direktur Pengadaan Strategis 1 PT PLN. Lantaran Nicke tidak hadir, maka penyidik pun menjadwalkan ulang pemeriksaan untuknya.
"KPK akan melakukan penjadwalan ulang," ujar Febri.
Dalam pusaran kasus ini sebenarnya Nicke pernah diperiksa pada Senin, 17 September 2018. Saat itu KPK mencecar Nicke soal pertemuannya dengan mantan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih, yang saat itu masih berstatus tersangka di kasus ini.
Sedangkan pada hari ini selain Nicke, penyidik juga memanggil Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman, Senior Vice President Legal Corporate PLN Dedeng Hidayat, dan Direktur Bisnis Regional Maluku dan Papua PT PLN, Ahmad Rofik. Mereka juga diperiksa sebagai saksi untuk Sofyan Basir.
Terlihat Syofvi sudah tiba di KPK sejak pukul 10.15 WIB. Syofvi langsung masuk ke gedung KPK.
Dalam kasus ini, Sofyan ditetapkan KPK sebagai tersangka karena diduga membantu mantan anggota DPR Eni Saragih mendapatkan suap dari pengusaha Johanes Budisutrisno Kotjo. KPK menduga Sofyan dijanjikan jatah yang sama dengan Eni dan Idrus yang lebih dulu diproses dalam kasus ini.
KOMENTAR