Ditjen Pajak Pastikan Komitmen Repatriasi Wajib Pajak Sudah Terealisasi

Jakarta, Inako
Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak Hestu Yoga Saksama memastikan seluruh komitmen repatriasi pengampunan pajak atau tax amnesty senilai Rp146,7 triliun telah direalisasikan para wajib pajak.
"Seingat saya [repatriasi] sudah clear semua," kata Yoga kepada wartawan, Rabu (9/10/2019).
Menurut Yoga, sesuai dengan mekanisme yang berlaku aset atau dana repatriasi yang telah melewati holding period selain dianggap tak memiliki dosa pajak, juga bebas dari kewajiban investasi di dalam negeri.
"Kalau selesai holding period-nya, sudah tidak ada kewajiban diinvestasikan di dalam negeri," jelasnya.
Seperti diketahui, pemerintah sedang menghadapi situasi yang cukup pelik. Penerimaan pajak sampai pekan pertama Oktober 2019 terkontraksi hingga minus 0,31%. Di satu sisi, akhir tahun nanti aset dan dana hasil repatriasi periode 1 dan 2 tax amnesty juga berpotensi kabur ke luar negeri.
Soal aset atau dana hasil repatriasi yang bakal habis masa holding period–nya, sejauh ini data otoritas pajak mencatat nilainya mencapai Rp140,5 triliun dalam periode 1 dan 2. Namun demikian, data otoritas pajak yang diakses pada Oktober 2017 menunjukkan bahwa data repatriasi pada periode 1 dan 2 hanya Rp114,16 triliun.
Jika dihitung berdasarkan jenis wajib pajaknya, data versi Oktober 2017 terdiri dari WP badan senilai Rp 20,03 triliun dan WP orang pribadi senilai Rp 94,13 triliun. Dari angka tersebut, aset atau duit dari wajib pajak orang pribadi lebih dominan dibandingkan dengan WP badan.
TAG#Pajak, #Wajib Pajak, #Tax Amnesty
190231568
KOMENTAR