Donald Trump akan Disingkirkan dari Gedung Putih

Sifi Masdi

Friday, 07-09-2018 | 13:09 pm

MDN
Presiden AS Donald Trump [ist]

 

“Seorang pejabat Gedung Putih menyebut Presiden Donald Trump sering bertindak bukan sebagai seorang politisi Partai Republik yang menjunjung tinggi pemikiran bebas, pasar bebas, dan masyarakat bebas. Karena itu, Trump perlu disingkirkan dari Gedung Putih.”

 

Washington, Inako

Presiden Amerika Serikat Donald Trump marah besar setelah mendengar isu yang ditiupkan oleh seorang staf di Gedung Putih bahwa Trump akan disingkirkan dari Gedung Putih. Staf yang tidak diketahui jati dirinya itu membuat opininya di New York Times, seperti dikutip BBC, Kamis (6/9/2018).

Dalam opini tersebut, si staf bercerita tentang Trump yang bertindak tidak sebagai  seorang politisi Partai Republik, yakni pemikiran bebas, pasar bebas, dan masyarakat bebas.

Presiden 72 tahun itu memang menjalankan sejumlah kebijakan positif seperti reformasi pajak, deregulasi efektif, maupun peningkatan kemampuan militer. Namun, di sisi lain, Trump memilih untuk mendekati Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un yang dianggap "otokrat dan diktator".

Si staf itu juga bercerita di rapat, Trump sering mengulang-ulang sesuatu yang berakibat menghasilkan keputusan setengah matang dan kurang informasi.

"Tidak ada yang tahu apakah dia bakal mengubah pikirannya dari menit ke menit," kata pejabat lain dalam rapat tersebut.

Staf itu berujar, terdapat kasak-kusuk adanya rencana untuk mengaktifkan Amandemen 25 yang memberikan wewenang kepada wakil presiden maupun menteri untuk mencopot Trump.

"Kami sudah ikut tenggelam bersama Trump, dan membiarkan segala perbuatan sopan kami tercerabut," kata staf anonim itu.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Donald Trump [ist]

 

Pernyataan staf anonim itu terbit sehari setelah rilis buku jurnalis ternama Bob Woodward, Fear: Trump in the White House. Dalam buku tersebut, para pejabat top Gedung Putih diisukan melakukan manuver untuk "menyelamatkan" AS dari Trump.

Hal itu antara lain dengan menyingkirkan sejumlah dokumen penting dari meja Trump sebelum suami Melania itu menandatanganinya. Segera setelah opini itu terbit, Trump langsung mengeluarkan kecaman via Twitter-nya. Dia menyebut kabar tersebut palsu.

"Jika si PENGECUT ini benar ada, maka demi keamanan nasional, dia harus diserahkan kepada pemerintah secepatnya!" kata Trump.

Sementara Sekretaris Pers Sarah Sanders mengatakan, si penulis misterius itu sebagai pecundang, dan meminta segera mengundurkan diri. Mantan tim sukses Trump, Michael Caputo, menyebut opini yang ditulis staf anonim tersebut merupakan usaha kudeta.

 

 

KOMENTAR