Donald Trump Batal Terapkan Tarif Impor Atas Meksiko Setelah Capai Kata Sepakat

Washington, Inako

Amerika Serikat (AS) dan Meksiko mencapai kesepakatan pada Jumat (7/6) untuk menghindari penerapan tarif. Meksiko berjanji untuk mengambil langkah serius mengatakan migrasi dari Amerika Tengah yang melintasi perbatasan selatan AS.

Presiden AS Donald Trump yang terus berusaha mengatasi imigran ilegal sejak kampenye presiden. Terakhir, Trump mengancam penerapan tarif 5% atas impor dari Meksiko pada Senin mendatang jika Meksiko tidak mengetatkan perbatasan.

Penerapan tarif pada Meksiko ini akan menjadikan AS perang melawan dua rekan dagang terbesarnya, China dan Meksiko. Penerapan tarif ini akan menimbulkan kekhawatiran di pasar finansial yang sudah tertekan perlambatan ekonomi.

Kesepakatan yang tercapai kemarin ini terjadi setelah tiga hari negosiasi di Washington. Deklarasi bersama AS-Meksiko mengungkapkan bahwa Meksiko sepakat untuk mengambil lebih banyak pencari suaka AS yang menunggu proses imigrasi. Meksiko pun setuju untuk meningkatkan penegakan imigrasi ilegal, termasuk menurunkan Garda Nasional di perbatasan selatan.

Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard mengatakan Garda Nasional akan diturunkan mulai Senin. "Saya pikir ini merupakan negosiasi yang adil," kata Ebrard seperti dikutip Reuters.

Kesepakatan ini tidak mengungkapkan permintaan utama AS bahwa Meksiko menerima secara permanen pencari suaka dari Amerika Tengah. Tapi, kedua masih melanjutkan diskusi yang diperkirakan rampung dalam 90 hari.

"Rencana tarif yang tadinya diterapkan pada hari Senin terhadap Meksiko, dengan ini ditunda," ungkap Trump dalam cuitan pada Jumat sore waktu setempat.

Petugas perbatasan AS menahan lebih dari 132.000 orang yang menyeberang dari Meksiko pada bulan Mei. Ini adalah angka bulanan tertinggi sejak 2006. Trump yang menyebut lonjakan migran sebagai invasi, telah mengancam akan mengenakan tarif hingga 25% kecuali Meksiko mengatasi masalah.

Meksiko menyiapkan daftar kemungkinan tarif pembalasan pada produk-produk pertanian dan industri yang menjadi basis pemilih Trump. Taktik ini mengekor taktik perang dagang China.