Donald Trump Dinilai Tak Layak Secara Etis dan Intelektual Jadi Presiden AS

Washington, Inako
Presiden Amerika Donald Trump mendapat serangan tajam dari berbagai pihak pada Kamis (18/6) terkait kapasitasnya sebagai pemimpin negara adidaya tersebut. Serangan tersebut dilontarkan Pemimpin Demokrat Nancy Pelosi dan mantan penasihat keamanan Gedung Putih John Bolton.
"Presiden Trump jelas tidak layak secara etis dan tidak siap secara intelektual untuk menjadi presiden Amerika Serikat," kata Pelosi seperti yang dilansir Reuters.
Kemudian serangan yang tak kalah sengit juga dilancarkan Bolton dalam buku terbarunya dengan judul "The Room Where It Happened." Dalam buku tersebut mantan penasihat Gedung Putih ini menuding Trump telah melakukan kesalahan besar, termasuk secara eksplisit mencari bantuan Presiden China Xi Jinping untuk memenangkan pemilihan ulang pada November.
"Saya kira dia tidak cocok untuk jabatan presiden," kata Bolton seperti yang dilansir ABC News.
"Benar-benar tidak ada prinsip panduan yang bisa saya temukan tentang apa yang baik jika Donald Trump terpilih kembali," tambahnya.
Berdasarkan isi buku tersebut, Pelosi dalam konferensi pers mingguan seperti yang dilansir Reuters, mengatakan bahwa dirinya akan berkonsultasi dengan rekan Demokratnya mengenai apakah pihaknya akan memanggil Bolton untuk membahas segala tuduhan tersebut.
Tapi tuduhan Bolton tersebut langsung direspon Partai Republik sebagai pendukung utama Donald Trump. Juru Bicara DPR dari Republik Kevin McCarthy, mengatakan Bolton membuat klaim "sensasional" untuk menjual buku.
"Uang mendorong banyak orang untuk mengatakan banyak hal," katanya.
Trump sendiri telah membantah memoar itu sebagai "kompilasi kebohongan" dan menyebut Bolton, yang meninggalkan Gedung Putih pada bulan September sebagai "anak anjing yang sakit" yang berusaha membalaskan dendamnya.
TAG#Amerika Serikat, #Donald Trump, #John Bolton, #Buka, #Demokrat, #Repulik, #Gedung Putih
198736105
KOMENTAR