Emiten DCI Indonesia Milik Toto Sugiri  Kena UMA dari BEI

Sifi Masdi

Friday, 21-02-2025 | 18:33 pm

MDN
CEO  PT DCI Indonesia,  Otto  Toto Sugiri [inakoran]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Saham PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), yang dimiliki oleh Toto Sugiri dan Anthoni Salim, baru-baru ini menjadi sorotan di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah masuk dalam daftar pemantauan akibat terjadinya Unusual Market Activity (UMA). Peristiwa ini menarik perhatian investor dan pelaku pasar, mengingat adanya lonjakan harga saham yang luar biasa.

 

Unusual Market Activity (UMA) merujuk pada kondisi di mana terdapat aktivitas perdagangan saham yang tidak biasa, baik dari segi fluktuasi harga maupun volume perdagangan. Dalam hal ini, BEI melakukan pemantauan terhadap saham DCII setelah terjadinya kenaikan harga yang dianggap tidak wajar.

 

Dalam pengumuman resmi yang disampaikan oleh Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, menegaskan bahwa pencatatan ini tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran peraturan perundang-undangan Pasar Modal.

 

Menurut keterangan yang dirilis pada Jumat (21/22025), Yulianto menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham DCII yang di luar kebiasaan. Saham ini mencetak rekor baru dengan lonjakan harga mencapai 71% ke level Rp 80.650 per saham pada penutupan perdagangan Jumat (21/2). Hal ini menandai pencapaian tertinggi sejak DCII melakukan listing di BEI pada 6 Januari 2021. Sebelumnya, pada perdagangan 20 Februari, saham DCII juga mengalami kenaikan 19,99%, mencapai level Rp 67.225.

 


BACA JUGA:

Toto Sugiri: Penggunaan  AI Dorong Peningkatan Produktivitas

Trump Keluarkan Perintah Eksekutif untuk Dukung Industri Kripto

Harga Emas Antam Turun Rp 1.000:  Jumat (21/2/2025)

Rekomendasi Saham Pilihan di Akhir Pekan: Jumat (21//2/2025)


 

BEI mengingatkan para investor untuk memperhatikan perkembangan pola transaksi saham DCII dan menunggu tanggapan dari manajemen terkait permintaan konfirmasi. Investor juga dihimbau untuk mencermati kinerja dan keterbukaan informasi dari perusahaan, serta mengkaji kembali rencana aksi korporasi jika perseroan belum mendapatkan persetujuan dari rapat umum pemegang saham (RUPS).

 

Yulianto menekankan pentingnya bagi investor untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat muncul di masa depan sebelum membuat keputusan investasi.

 

“Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham DCII tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” ujar Yulianto.

 

Rekor Terbaru

Lonjakan harga saham DCII tidak hanya menunjukkan minat pasar yang tinggi, tetapi juga menciptakan sejarah baru bagi perusahaan. Dengan level harga Rp 80.650 per saham, DCII telah melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada 16 Juni 2021 di angka Rp 59.000. Pencapaian ini mencerminkan lonjakan luar biasa sebesar 15.905,95% sejak IPO di level harga Rp 420.

 

Menyusul lonjakan ini, CEO DCI Indonesia, Otto Toto Sugiri, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang menjajaki kemungkinan pemecahan nilai saham atau stock split. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas dan menjadikan saham DCII lebih terjangkau bagi investor. “Sedang kami jajaki [untuk stock split],” ungkap Toto di Jakarta.

 

 

 

 

KOMENTAR