Toto Sugiri: Penggunaan  AI Dorong Peningkatan Produktivitas

Sifi Masdi

Wednesday, 28-08-2024 | 17:39 pm

MDN
CEO Data Center Indonesia (DCI) Otto Toto Sugiri [inakoran]

 

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Indonesia memiliki impian besar untuk mencapai status "Indonesia Emas" pada tahun 2045, yang menandai seratus tahun kemerdekaan negara ini. Namun, Otto Toto Sugiri, seorang pakar teknologi (IT)  dan CEO Data Center Indonesia (DCI), menegaskan bahwa cita-cita ini tidak akan tercapai tanpa penerapan teknologi yang tepat, terutama dalam bidang ekonomi digital.

Otto Sugiri (tengah) memberikan dukungan penuh terbentuknya Das Netzwerk Alumni Jerman [inakoran]

 

Menurut Toto, ekonomi digital telah mengalami pertumbuhan pesat dalam beberapa tahun terakhir dan menjadi salah satu segmen yang paling dinamis di Indonesia. Untuk mendukung pertumbuhan ini, Toto menekankan pentingnya pembenahan infrastruktur digital sebagai fondasi utama. Infrastruktur digital yang baik dimulai dari adanya pembenahan jaringan telekomunikasi yang merata dan terjangkau di seluruh pelosok negeri.

 

"Tanpa infrastruktur digital yang kuat, sulit bagi kita untuk mencapai potensi maksimal dalam ekonomi digital," ujar pria yang menyandang gelar Master of Science in Engineering, di RWTH Aachen University, Jerman ini.

 

Selain infrastruktur, Toto menekankan pentingnya adaptasi teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dalam mendorong produktivitas nasional. Ia menyatakan bahwa saat ini banyak masyarakat Indonesia sudah mulai menggunakan AI dalam berbagai bidang pekerjaan. Menurutnya, dengan penerapan AI, mindset atau pola pikir masyarakat harus berubah.

 

"Kita tidak bisa terus berpikir tentang padat karya. Sebaliknya, kita harus fokus pada bagaimana meningkatkan produktivitas dan pendapatan per kapita dengan memanfaatkan AI," tegas Toto dalam wawancara dengan Inakoran.  Toto yakin bahwa penggunaan AI dapat mendorong peningkatan pendapatan per kapita secara signifikan.

 

Sebagai contoh nyata, Toto menyebutkan bagaimana perusahaan Data Center Indonesia (DCI) yang dipimpinnya  telah berhasil meningkatkan produktivitas hingga sepuluh kali lipat berkat penerapan AI dibandingkan dengan hanya mengandalkan tenaga manusia. AI, menurutnya, memberikan tingkat akurasi yang jauh lebih tinggi, mengurangi kesalahan manusia (human error), dan meningkatkan efisiensi operasional.

Deklarasi Das Netzwerk Alumni Jerman [inakoran]

 

Tetapi di sisi lain Toto juga mengakui bahwa meskipun AI membawa banyak manfaat, ada tantangan yang perlu dihadapi, seperti risiko kebocoran data. Untuk mengatasi ini, Toto menekankan pentingnya membangun Standar Perlindungan Data (standard protection)  yang ketat. Ia juga mengingatkan bahwa para peretas (hacker) sering menggunakan AI untuk mencuri data, sehingga langkah-langkah keamanan tambahan seperti backup data sangat diperlukan.

 

 

 

 

Mengenai penerapan AI di Indonesia, Toto menilai bahwa melatih sumber daya manusia untuk menguasai AI bukanlah tugas yang sulit. Ia memberikan contoh bagaimana lulusan SMA di perusahaannya dilatih untuk menggunakan AI hingga mampu bekerja setara dengan Junior Engineer. Ini menunjukkan bahwa dengan pelatihan yang tepat, siapa pun bisa memanfaatkan teknologi ini untuk berkontribusi pada kemajuan perusahaan dan negara.

 

Selanjutnya, sebagai seorang alumni Jerman, Toto juga menunjukkan dukungannya terhadap inisiatif para alumni Jerman yang memprakarsai berdirinya "Das Netzwerk Alumni Jerman".

 

Ia berharap para alumni ini bisa memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan bangsa. Namun, ia juga menekankan bahwa kontribusi untuk negara bukan hanya tugas alumni Jerman, melainkan tanggung jawab setiap warga negara.

 

“Nah, prinsip dasarnya adalah apa yang kita kerjakan semoga bisa memberikan manfaat bagi banyak orang dan negara.  Itulah arti kesuksesan. Bagi saya kesuksesan itu terjadi kalau apa kita kerjakan memberikan manfaat bagi banyak orang” tegas Toto.

 

Toto percaya bahwa kesuksesan sejati diukur dari sejauh mana pekerjaan kita bermanfaat bagi orang banyak. "Menjadi orang baik dan berguna itu sederhana. Jika bisnis kita menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi banyak orang, maka secara finansial kita juga akan menjadi lebih baik," pungkasnya.

 

 

 

 

 

KOMENTAR