Fahri Hamzah Nilai Iklim Kepemimpinan Sekarang Kurang Sejuk

Jakarta, Inako
Cuitan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mengungkpan bahwa Megawati Soekarnoputri menjadi salah satu faktor penghambat dalam membangun koalisi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat tanggapan dari Wakil ketua DPR Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah mengakui pernyataan SBY tersebut menggambarkan kurangnya kesejukan dalam kepemimpinan saat ini. "Itu ya memang apa namanya iklim kepemimpinan sekarang ini kurang menggambarkan kesejukan dan ketenangan," kata Fahri di Stadion GBK, Jakarta, Kamis (26/7/2018).
Fahri berharap di masa yang akan datang, para pemimpin bisa mengurangi ego masing-masing. Dia ingin pemimpin dapat memberikan kesejukan dan ketenangan.
"Ya mudah-mudahan saja di masa akan datang akan muncul pemimpin lebih sejuk dan tenang. Yang memberikan masa kebersamaan," ujarnya.
Seperti diketahui, dalam jumpa pers usai bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Kuningan, Jakarta, Rabu (25/7/2018), SBY mengatakan sudah berusaha membangun koalisi dengan Jokowi. SBY pun mengklaim Jokowi menginginkan Demokrat berada di dalam pemerintahan.
Namun, kata SBY, ada banyak rintangan baginya dan Demokrat untuk berkoalisi dengan Jokowi. Menurut dia, koalisi hanya bisa terbangun jika iklimnya baik, ada kepercayaan, dan sikap saling menghormati. Kata SBY, hal-hal tersebutlah yang menjadi hambatan saat ini.
Selain itu, SBY mengatakan hubungannya dengan Megawati juga menjadi salah satu faktor. "Saya harus jujur, hubungan saya dengan Ibu Megawati belum pulih. Masih ada jarak," kata SBY.
TAG#Pilpres 2019, #Demokrat, #PDIP, #Megawati, #SBY, #Fahri Hamzah
190215314
KOMENTAR