Faisal Basri Nilai Aneh Tokoh Politik Hanya Ingin Jadi Cawapres

Inakoran

Friday, 22-06-2018 | 12:44 pm

MDN
Faisal Basri [ist

Jakarta, Inako

Pengamat ekonomi Faisal Basri  menilai fenomena politik yang berkembang belakangan ini cukup aneh. Ia melihat keanehan tersebut terungkap dalam prilaku para tokoh politik saat ini yang hanya ingin menjadi calon wakil presiden (Cawapres)  bukan calon presiden (Capres).

"Sekarang aneh. Yang terjadi, banyak calon jadi wapres. Mau presidennya siapa saja, ya dia enggak peduli, asal dia wapresnya," ujar Faisal di Jakarta, Kamis (21/6/2018).

"Mengapa orang yang ingin jadi wapres ini tidak mengaktualisasikan dirinya dan partainya untuk mencalonkan diri jadi capres sehingga calonnya menjadi lebih banyak sehingga tak ada potensi calon tunggal?" lanjut dia.

Menurut salah satu pemohon uji materi pasal presidential threshold ke Mahkamah Konstitusi (MK) ini, salah satu  penyebab tokoh politik hanya ingin menjadi Cawapres karena ambang batas calon presiden atau presidential threshold sebesar 25 persen. Itu menjadi sumbatan seorang warga negara untuk maju dalam pertarungan calon presiden.

Oleh sebab itu, Faisal bersama 11 orang lainnya mengajukan permohonan uji materi Pasal 222 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum ke MK.

Para pemohon ingin 'membuka ventilasi' politik di Indonesia supaya banyak orang dengan kemampuan dan integritasnya tetap mempunyai ruang untuk maju dalam pertarungan perebutan kursi orang nomor satu di Indonesia.

"Upaya ini bisa menciptakan ventilasi yang lebih banyak sehingga sirkulasi udara politik di Indonesia itu enggak sumpek, enggak ada yang menekan-nekan," ujar dia.

 



 

KOMENTAR