Faktor Gaya Hidup yang Memicu Stroke

Binsar

Thursday, 05-11-2020 | 08:28 am

MDN
Ilustrasi

 

 

Jakarta, Inako

Stroke, terkadang disebut serangan otak, dapat menyerang siapa saja pada usia berapa pun. Namun, ada banyak langkah yang dapat Anda lakukan untuk membantu mencegah atau menurunkan risiko stroke.

Stroke adalah gangguan atau gangguan tiba-tiba dalam suplai darah ke otak. Sementara kebanyakan stroke adalah stroke iskemik (87 persen) yang terjadi karena penyumbatan arteri seketika yang menuju ke otak, stroke lainnya disebabkan oleh pendarahan di jaringan otak karena pecahnya pembuluh darah secara tiba-tiba (stroke hemoragik).

Stroke adalah penyebab utama kematian dan kecacatan di seluruh dunia, namun, Anda dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko stroke dengan membuat pilihan gaya hidup yang lebih sehat dan bertanggung jawab atas segala kondisi kesehatan yang mungkin Anda miliki.

Stroke dapat menyebabkan dampak yang parah, oleh karena itu, sangat penting untuk mengambil langkah-langkah yang dapat membantu mencegahnya dan menyadari faktor risiko yang dapat meningkatkan peluang Anda untuk mendapatkannya, kata Dr Nitin Kumar, Konsultan Neurologi, Rumah Sakit Fortis, Cunningham Road , Bengaluru.

Berikut ini lima faktor risiko stroke yang dapat diubah, diobati, atau dikelola secara medis:

Penyakit jantung

Salah satu penyebab stroke yang paling berkontribusi adalah katup jantung yang rusak, fibrilasi atrium, atau detak jantung tidak teratur.

Ketika timbunan lemak (plak) menyumbat arteri, ia menghalangi aliran darah kaya oksigen ke otak. Oleh karena itu, hal ini meningkatkan kemungkinan serangan otak yang mungkin dialami oleh seseorang dengan penyakit jantung.

Tekanan darah tinggi

Hipertensi, mungkin, salah satu penyebab utama stroke. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol merusak dan melemahkan pembuluh darah otak kita, menyebabkannya pecah.

Selain itu, hipertensi juga dapat memicu pembentukan gumpalan darah di arteri yang akhirnya berujung pada stroke.

Diabetes

Diabetes menyebabkan perubahan patologis pada pembuluh darah dan dapat menyebabkan stroke jika pembuluh serebral terpengaruh secara langsung. Penderita diabetes memiliki kadar glukosa darah tinggi yang berkontribusi pada pembentukan timbunan lemak di dinding pembuluh darah.

Hal ini akhirnya membatasi aliran darah dan meningkatkan kemungkinan aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Oleh karena itu, tekanan yang dibuat mengarah pada stroke.

Berat badan

Saat Anda kelebihan berat badan, metabolisme tubuh berubah dengan cara yang menyebabkan kolesterol tinggi, peningkatan glukosa darah, dan sirkulasi lemak berlebih. Seiring waktu, ini merusak pembuluh darah otak dan jantung.

Dengan demikian, Anda dapat menurunkan risiko kemungkinan stroke dengan berolahraga secara teratur, yang akan membantu Anda menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan yang sehat.

Tembakau atau merokok

Nikotin yang ada dalam rokok meningkatkan tekanan darah. Merokok menyebabkan penumpukan lemak di arteri dan mengentalkan darah yang mengarah pada pembentukan gumpalan. Meskipun demikian, bahkan perokok pasif pun cenderung memengaruhi Anda.

Meskipun ini adalah lima faktor penyebab stroke otak, disarankan untuk membuat perubahan yang diperlukan dalam kebiasaan gaya hidup Anda dan mengurangi kemungkinan terkena stroke.

TAG#stroke, #gaya hidup, #kesehatan

190234098

KOMENTAR