Freeport Indonesia, Tambang Bawah Tanah Naik Signifikan

Hila Bame

Friday, 02-08-2019 | 12:37 pm

MDN
Ilustrasi (ist)

Jakarta, Inako

Kepemilikan 51 % ekuitas atas PT Freeport Indonesia, mencatat sejarah  baru dalam dunia pertambangan terbesar di dunia itu. 

Pada 2018 Pemerintah Indonesia, dibawah Presiden Joko Widodo (Jokowi), melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) menguasai 51% kepemilikan atas PT Freeport Indonesia.

Tambang bawah tanah Freeport Indonesia terdiri dari Grasberg Block Cave, Deep Mill Level Zone (DMLZ), Deep Ore Zone (DOZ), dan Big Gossan dengan masing-masing produksi selama semester I/2019 sebesar 6.200 MT per hari, 7,200 MT per hari, 25,700 MT per hari, dan 5,500 MT per hari. 

1 Metrik Ton (MT) = 1000 kilogram

Produksi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (PTFI) mengalami kenaikan tipis sebesar 1,36 persen dari semester I/2018 yang sebesar 44.000 metric ton (MT) per hari menjadi 44.600 MT per hari pada semester I/2019. 

Kenaikan produksi ini seiring dengan keputusan Freeport untuk beralih dari tambang terbuka ke tambang bawah tanah. Produksi tambang terbuka Grasberg akan dilakukan hingga September 2019 dan menjadi tahapan final pengembangan.

 

TAG#PT Freeport Indonesia

190215840

KOMENTAR