Ganjar Jagokan Ekonomi Kreatif sebagai Daya Dukung Ekspor Baru

JAKARTA, INAKORAN.COM

Ekonomi kreatif menjadi sektor jagoan Ganjar Pranowo untuk dikembangkan sebagai daya dukung ekspor pada masa mendatang.

Hal ini disampaikan Ganjar dalam Dialog Capres bersama Kadin di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (11/1/2024).

Mulanya Ganjar ditanya Ratu Tisha Destria mengenai sektor atau produk yang akan dikembangkan sebagai daya dukung ekspor baru yang kemudian menciptakan lapangan pekerjaan.

“Ekonomi kreatif. Karena ternyata penonton film itu, ketika filmnya bagus, sekali film itu diputar, itu kadang-kadang menghasilkan sebuah rintisan usaha yang berjalan sudah lama sekali. Kreatif,” ujar Ganjar.

Baca juga: Ganjar Pranowo: BUMN Boleh Punya Anak Perusahaan, Tapi Tidak Boleh Punya Cucu Cicit

Ganjar menyebut, banyak anak muda punya konsen besar di bidang ini.

“Mereka berharap, ekonomi kreatif inilah kalau kita bicara agar, ekonomi hijau berjalan, alam tidak rusak karena dieksploitasi.”

Namun, harapan ini berbenturan dengan fakta tidak meratanya fasilitas dan akses penunjang seperti internet yang menjangkau seluruh pelosok negeri.

Baca juga: Cerita Prabowo Diingatkan untuk Hati-hati Ngomong, Jangan Emosian

“Maka saya bilang, bikin internet gratis untuk mereka (anak-anak di remote area).”

Menurut Ganjar, jika fasilitas-fasilitas seperti itu sudah disediakan, hal yang kemudian perlu ditingkatkan adalah Sumber Daya Manusianya.

“Bagaimana bekerja sama saling menguntungkan untuk mengembangkan SDM itu.”

Baca juga: Ada Capres Suka Marah, JK: Bagaimana Kalau Dia Berdebat dengan Kepala Negara Lain, Bisa Ditonjok

“Saling latih, saling produksi, saling mengisi, kemudian kita unggul,” tegas mantan Gubernur Jawa Tengah itu.

Ganjar melanjutkan, jika hal ini dapat terwujud, industri kreatif akan menjadi alternatif ekonomi ke depannya.

Dengan demikian, kita tidak perlu mengekspolitasi Sumber Daya Alam (SDA) untuk meningkatkan kehidupan ekonomi.

“Maka kalau kita punya SDA, simpan dulu, simpan dulu, karena kita akan berpikir sangat panjang.”