Gejala Awal Pikun Yang Wajib Anda Tahu

Binsar

Tuesday, 17-07-2018 | 17:00 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Inakoran.com –

Demensia atau yang lebih popular dengan istilah pikun, boleh jadi menjadi keadaan yang paling dicemaskan banyak orang. Kondisi ini, umumnya dialami orang saat ia memasuki usia di atas 65 tahun. Karena itu orang mengaitkan pikun dengan penyakitnya orang tua.

Jika Anda berpikir demikian, tentu itu tidak salah, mengingat keadaan itu memang sering dan paling banyak menimpah orang saat memasuki usia enampuluhan ke atas.

Akan tetapi, anggapan itu tidak seratus persen benar. Pasalnya, dewasa ini banyak orang mengalami keadaan itu justru di saat ia masih berada di usia mudah atau produktif sekitar 30-40 tahun.

Memang, tanda-tanda awal demensi atau pikun agak sulit dideteksi, karena itu bisa jadi seseorang yang tengah mengalami gejala awal pikun justru tidak menyadari sama sekali keadaan itu.

Untuk itu, ada baiknya, kita mencermati kondisi berikut yang menjadi gejala awal demensi atau pikun. Harapannya dengan mengenal lebih awal gejala pikun, kita bisa mengambil langkah pencegahan sehingga tidak terjerumus ke kondisi yang lebih parah.

Usia yang rentan menderita pikun [ist]

 

Menurut ahli neuropsikologis, Katherine Rankin, setiap perubahan yang berbeda dari perilaku dan kemampuan biasa seseorang bisa menjadi perhatian. Berikut beberapa gejala awal yang perlu perhatikan.

1. Kehilangan empati

Jika sebelumnya anda bersikap manis, perhatian, atau sopan tetapi mulai mengatakan hal-hal yang tidak pantas dan sering menghina orang lain bisa jadi hal tersebut menjadi gejala awal demensia.

Terlebih jika anda mengatakannya tanpa memiliki rasa penyesalan tentang apa pun.

2. Mengabaikan hukum

Ternyata sering mengabaikan hukum juga menjadi salah satu gejala awal demensia.

Mencuri, berperilaku yang tidak pantas seperti melakukan ujaran kebencian, pelecehan seksual, merupakan tanda-tanda demensia.

Beberapa orang muda pada tahap awal demensia kehilangan pengertian norma sosial mereka.

3. Bohong

Orang-orang yang tidak bisa mengenali sarkasme atau kebohongan orang lain juga diduga menjadi salah satu gejala awal demensia.

Hal ini disebutkan oleh Rankin, dimana para peneliti menemukan penderita demensia frontotemporal tidak mampu mengenali kebohongan atau sikap sarkastik. Adapun penderita demensia lain mampu melakukannya.

4. Mengabaikan rasa malu

Kehilangan kemampuan untuk memahami rasa malu juga merupakan gejala awal demensia.

Ini adalah gejala awal demensia multi-faceted dimana mereka sendiri tidak merasa malu dengan situasi yang mereka hadapi, dan mereka juga tidak mengerti situasi orang lain. 

5. Sering jatuh

Jika anda sering jatuh karena tersandung kaki sendiri, bisa jadi Moms sedang mengalami gejala awal alzheimer.

Pada tahun 2011, sebuah studi yang dipresentasikan di Alzheimer’s Association International Conference di Paris mengamati scan otak dari 125 orangtua.

Para responden tersebut diminta menghitung seberapa sering mereka tergelincir dan tersandung selama rentang waktu delapan bulan.

Ilustrasi [ist]

 

Hasil penelitian ini pun menyatakan bahwa para responden yang menunjukkan gejala-gejala awal alzheimer mengalami jatuh lebih sering dibandingkan yang tidak.

6. Kesulitan Mengelola Uang

Kesulitan menyeimbangkan pengeluaran, mengelola biaya, dan tagihan merupakan salah satu gejala awal alzheimer.

Seiring dengan perkembangan penyakit ini, kesulitan-kesulitan seperti ini akan semakin parah.

Walaupun banyak orang yang menganggap hal ini sebagai hal normal, tetapi menurut Rankin hal ini bukanlah hal yang sehat tetapi merupakan penyakit.

KOMENTAR