Gelar Tikar di Jogja, Ganjar Diminta Perhatikan Kebutuhan Khusus Anak Perempuan

Junny Yanti

Thursday, 01-02-2024 | 11:20 am

MDN
Kalis Mardiasih di acara Gelar Tikar Ganjar, Minggu (28/1/2024).

YOGYAKARTA, INAKORAN.COM

Aktivis muda Kalis Mardiasih menyayangkan sikap masyarakat yang melihat permasalahan pendidikan hanya dari aspek ekonomi saja.

Padahal, masih banyak aspek-aspek yang jarang diperhatikan yang menjadi penyebab anak-anak putus sekolah, salah satunya menstruasi yang dialami anak-anak perempuan. 

“Menstruasi itu menyumbangkan angka putus sekolah untuk anak perempuan itu peringkat dua setelah kemiskinan,” ucap Kalis di acara Gelar Tikar Ganjar, dikutip Kamis (1/2/2024).

Menurut aktivis perempuan asal Yogyakarta itu, sekolah-sekolah di Indonesia masih belum bisa menyediakan fasilitas yang memadai khusus untuk anak perempuan.

“Satu dari dua toilet di sekolah Indonesia itu belum dipisah antara laki-laki dan perempuan. Ada hampir 300.000 sekolah di Indonesia belum punya akses air bersih dan sanitasi higienis,” ucap Kalis.

BACA JUGA: Sore Ini Mahfud MD Akan Sampaikan Surat Pengunduran Diri ke Presiden Jokowi

“Padahal, perempuan itu harus berhadapan dengan kodratnya yakni menstruasi,” tambahnya.

Penulis muda itu berharap, dalam 5 tahun ke depan Indonesia bisa punya pendidikan hak kesehatan reproduksi remaja.

Menanggapi hal ini, Ganjar Pranowo mengundang para aktivis yang paham akan isu-isu yang kurang diperhatikan untuk bergabung bersamanya, menyelesaikan persoalan bersama.

“Kenapa saya ingin mengajak? Agar apa yang kemudian diperjuangkan itu betul-betul akan berjalan dan akan dikerjakan,” ucap Ganjar

“Tentu saya tidak mengetahui semua perkara, maka peran aktivis, peran akademisi, praktisi, tokoh agama dan peran budayawan-lah yang akan melengkapi,” tambahnya.


 

KOMENTAR