Grab Dapat Dana Segar Lagi Setelah Toyota Masuk

Jakarta, Inako
Decacorn pertama di Asia Tenggara, Grab baru saja mendapatkan suntikan modal dari Experian, perusahaan jasa credit reporting asal Irlandia.
Dilansir Techinasia, Jumat (5/7/2019) investasi ini merupakan bagian dari putaran pendanaan seri H yang sedang berjalan. Pendanaan seri H ini dipimpin oleh Toyota yang mengucurkan US$ 1 miliar (sekitar Rp14 triliun).
Tak hanya raksasa otomotif asal negeri Sakura tersebut, perusahaan kelas kakap lainnya yang turut andil dalam putaran seri H ini adalah KIA dan Hyundai, raksasa teknologi AS Microsoft, biro perjalanan Booking.com, kelompok layanan keuangan Thailand Kasikornbank, serta lembaga keuangan global OppenheimerFunds, Goldman Sachs, dan Citi Ventures.
Dengan pembiayaan ini, Grab berupaya untuk meningkatkan akses ke solusi mobilitas dan layanan keuangan untuk konsumen yang belum memiliki sistem pembayaran yang laik di Asia Tenggara.
Senior Managing Director, Grab Financial Group, Reuben Lai mengatakan jika Grab sangat bangga dengan masuknya Experian dan menjadi salah satu investor strategis Grab.
"Mereka harus bergandengan tangan dengan Grab untuk membuka lebih banyak peluang bagi masyarakat yang tidak memiliki rekening bank dan yang kurang terlayani untuk menggunakan solusi dan layanan keuangan yang mendukung mobilitas kami di Platform Grab, memungkinkan kami pelanggan untuk mendapatkan akses ke ekonomi digital dan meningkatkan mata pencaharian mereka," katanya.
Investasi Experian di Grab adalah yang keempat di Asia. Benua ini adalah merupakan rumah bagi lebih dari satu miliar orang yang masih belum memiliki rekening bank. Kemitraan strategis ini akan memungkinkan kedua perusahaan untuk memanfaatkan teknologi dan analisa data mereka untuk mempertajam cara Grab menyesuaikan penawarannya bagi penggunanya, yang mencakup peningkatan akses ke pinjaman untuk calon pengusaha di seluruh kawasan.
Managing Director for Southeast Asia and Emerging Markets Experien, Dev DhimanDev Dhiman mengatakan misi perusahaan selalu terpusat untuk membantu populasi yang tak memiliki rekening bank dan yang tak berbayar mendapatkan akses finansial dengan menggunakan data.
"Melalui peningkatan wawasan data dan kolaborasi dengan mitra lokal, seperti Grab, kami bertujuan untuk lebih memahami dan memenuhi kebutuhan keuangan konsumen yang belum memiliki rekening bank dan underbanked di kawasan ini. Investasi di Grab ini membawa kami selangkah lebih maju untuk mewujudkan ambisi ini," katanya.
Sebelumnya, Grab menargetkan untuk bisa kantongi dana segar US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28 triliun (kurs Rp 14 ribu per US$) yang diperoleh dari investor strategis. Pernyataan ini keluar beberapa minggu setelah perusahaan memperoleh pendanaan sekitar US$4,5 miliar atau sekitar Rp 63 triliun.
Selain itu, Grab sedang mengincar enam sumber investasi baru diantaranya berupa akuisisi tahun ini. Meski mengaku butuh dana segar, Grab memastikan jika perusahaan belum memutuskan untuk melakukan Initial Public Offering (IPO).
Ujung tombak putaran pembiayaan Grab dimulai tak lama setelah akuisisi dengan Uber pada Maret 2018. Setelah proses akuisisi tersebut, Grab seolah tak berhenti memperoleh suntikan modal dari sejumlah investor.
Pendanaan seri H ini akan digunakan untuk memperluas layanan keuangan, pengiriman makanan, pengiriman barang, konten dan pembayaran digital. Termasuk menyediakan layanan baru berupa, layanan kesehatan digital, penyediaan jasa asuransi dan layanan reservasi hotel.
Sebagian besar dana investasi juga akan dimanfaatkan di Indonesia. Indonesia dinilai sebagai pangsa pasar yang menjanjikan. Dalam bisnis transportasi on-demand, Grab menyebut telah menguasai 60% pangsa pasar roda dua dan 70% pangsa pasar roda empat. Pada 2018, pendapatan Grab sudah dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya.
TAG#Grab, #Dana, #Toyota, #Invetasi, #Taksi Online, #Ojek Online
190233091
KOMENTAR