Harga Bitcoin Kian Jeblok

Sifi Masdi

Saturday, 24-11-2018 | 14:47 pm

MDN
Ilustrasi bitcoin [ist]

Jakarta, Inako

Kepanikan masih melanda investor dan trader yang membuat harga mata uang digital (cryptocurrency) anjlok. Padahal sehari sebelumnya Bitcoin Cs menunjukkan tanda-tanda pemulihan setelah tiga hari beruntun harganya terkoreksi dalam.

Hingga pukul 15:15 WIB (23/11/2018), Bitcoin berada di kisaran US$4.240,05 per koin (Rp 61,5 juta). Ini menjadi harga terendah Bitcoin dalam 14 bulan terakhir. Dalam semalam harga Bitcoin anjlok 6,07% dan dalam seminggu sudah koreksi 23,12%.

Penurunan ini terjadi setelah selama Oktober lalu harga Bitcoin stabil di kisaran US$ 6.400 per koin. Adapun harga tertinggi Bitcoin sempat mencapai US$20.000 per koin.

"Pasar di seluruh dunia sedang rapuh dan panik ini menjadi sentimen yang mempengaruhi [pelaku] saat ini," ujar Tom Lee, Pendiri Fundstrat Global Advisor kepada CNBC Internasional. "Apa Bitcoin bermasalah? Tidak. Tidak ada masalah di sana tetapi dalam jangka pendek, panik adalah panik."

Kejatuhan nilai Bitcoin karena otoritas bursa AS mengumumkan denda perdata pertamanya terhadap pendiri mata yang digital pada Jumat (16/11/2018) sebagai bentuk tindakan tegas regulator akan aksi pelanggaran dan penipuan langsung dalam industri mata uang digital yang sedang berkembang.

Penyebab lainnya adalah pernyataan anggota Dewan Eksekutif Bank Sentral Eropa Benoit Coeure di Bank for International Settlements di Basel yang mengeluarkan pernyataan keras soal Bitcoin, seperti yang dilansir Bloomberg News.

"Bitcoin adalah ide yang sangat pintar. Sayangnya, tidak semua ide pintar adalah ide yang bagus," kata Benoit Coeure Kamis (22/11/2018). "Bitcoin adalah bibit jahat dari krisis keuangan."

Benoit Coeure juga mengatakan dia setuju dengan kepala BIS Agustin Carstens, yang pada bulan Juni mengatakan, "Cryptocurrency adalah, secara singkat, bubble, skema Ponzi dan bencana lingkungan."

 

KOMENTAR