Harga Cengkih di Manado Turun, Petani Diminta Menahan Stok

Binsar

Monday, 06-08-2018 | 06:32 am

MDN
Ilustrasi [ist]

Manado, Inako –

Penurunan harga komoditas cengkih di Manado, Sulawesi Utara yang terus menunjukan tren penurunan membuat sejumlah petani cengkih daerah itu resah. Pasalnya, penurunan itu justru terjadi di saat para petani cengkeh mulai memasuki musim panen seperti saat ini.

Untuk itu, pemerintah setempat menghimbau para petani cengkeh untuk menahan stok agar harga komoditas itu tidak menurun terus.

“Harga komoditas cengkih di  Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami penurunan sebesar 8,6 persen pada pekan pertama Agustus 2018 ke posisi Rp95.000 per kilogram. Pada perdagangan pekan sebelumnya, harga cengkih masih di Rp104.000 per kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulut Hanny Wajong, di Manado, beberapa hari lalu.

 

Agar harga cengkih tidak terus tergerus, kata Hanny, maka meminta petani untuk tidak langsung menjual hasil panennya tetapi menahan stok dulu.  

Hanny mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan harga sejumlah komoditas di Sulut, agar tetap terjaga dan berpihak pada petani.

Apalagi, katanya, ada sebagian daerah yang tidak lama lagi, melakukan panen cengkih, jadi pemerintah akan terus melakukan pengawasan jangan sampai harga terus turun.

"Selain di sentra perdagangan Kota Manado, ada juga pasar lain yang bisa memasarkan produk cengkih Sulut, seperti pasar lelang komoditi agro (PLKA), ekspor dan sebagainya," katanya.

Cengkih Sulut biasa diekspor ke India, Jepang, Vietnam dan Belanda, jadi petani tidak perlu khawatir dengan pasar, asalkan kualitas produk bermutu baik.

Jadi, katanya, petani diharapkan menahan jangan dulu dijual, tunggu harga semakin baik. Harga cengkih saat ini memang mengalami penurunan namun masih berpihak kepada petani.

KOMENTAR