Harga Emas Kembali Melemah Usai Pemangkasan Suku Bunga  The Fed

Sifi Masdi

Friday, 19-09-2025 | 09:10 am

MDN
Ilustrasi emas batangan [ist]


 

 

Jakarta, Inakoran

Harga emas dunia kembali terkoreksi setelah penguatan dolar AS menekan pergerakan logam mulia. Penurunan ini terjadi usai Federal Reserve (The Fed) mengisyaratkan sikap optimisme yang hati-hati terkait prospek pemangkasan suku bunga lebih lanjut.

 

Pada perdagangan Jumat (19/9/2025) pukul 07.29 WIB, harga emas di pasar spot tercatat di level US$3.637 per troy ounce, melemah tipis 0,17%. Sehari sebelumnya, emas sempat turun hingga 0,9% setelah dolar AS mencatat penguatan terbesar sejak September.

 

Meski The Fed telah memangkas suku bunga, pernyataan Ketua Jerome Powell dinilai kurang dovish. Powell menegaskan inflasi tetap menjadi kekhawatiran, terutama akibat tekanan tarif, sehingga arah kebijakan berikutnya akan diputuskan “dari pertemuan ke pertemuan.”

 

Pernyataan tersebut mendorong penguatan dolar AS. Indeks Bloomberg Dollar Spot naik 0,4% pada Kamis (18/9/2025), membuat emas yang diperdagangkan dalam dolar menjadi relatif lebih mahal bagi investor asing.

 

Kendati terkoreksi dalam jangka pendek, emas tetap mencatat kenaikan sekitar 39% sepanjang tahun ini, melampaui kinerja indeks S&P 500 dan bahkan rekor penyesuaian inflasi pada 1980. Reli jangka panjang emas ditopang oleh: tingginya permintaan aset lindung nilai akibat volatilitas perdagangan dan geopolitik serta pembelian agresif oleh bank sentral.

 

Goldman Sachs memperkirakan harga emas berpotensi mendekati US$5.000 apabila hanya 1% dari obligasi pemerintah yang dimiliki swasta beralih ke emas. Sementara itu, Deutsche Bank merevisi proyeksi harga rata-rata emas tahun depan menjadi US$4.000.

 


BACA JUGA:

Rekomendasi Saham Pilihan:  Jumat (19/9/2025)

Harga Emas Terkoreksi Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Tekanan Cukai Bebani Kinerja Keuangan Pabrik Rokok


 

Dinamika internal The Fed juga menambah ketidakpastian pasar. Gubernur Lisa Cook menghadapi gugatan hukum dari Presiden Donald Trump, sementara Stephen Miran—penasihat ekonomi pemerintah yang baru ditunjuk—menolak keputusan kebijakan terbaru dengan mengusulkan pemangkasan suku bunga lebih agresif sebesar setengah poin.

 

Situasi ini memunculkan kekhawatiran atas independensi The Fed, yang justru dapat menjadi faktor pendorong permintaan emas sebagai aset aman (safe haven).

 

Selain emas, perak dan platinum tercatat menguat, sedangkan paladium melemah. Untuk logam industri, harga tembaga turun 0,6% ke US$9.940 per ton di London Metal Exchange, diikuti penurunan harga seng, nikel, dan timah.

 

Disclaimer:

Harga emas dapat berubah sewaktu-waktu. Pastikan untuk selalu mengecek harga terkini sebelum melakukan transaksi.

 

 

KOMENTAR