Harga Kakao di Sultra Turun, Petani Mengeluh

Binsar

Wednesday, 08-08-2018 | 10:33 am

MDN
Kakao di Kendari Sultra [ist]

Kendari, Inako –

Sejumlah petani di Provinsi Sulawesi Tenggara mengeluh lantaran harga komoditas kakao di tingkat petani di daerah itu terus menurun saat memasuki awal Agustus 2018 dibanding pada bulan-bulan sebelumnya.

Menurut Petugas Pelayanan Informasi Pasar Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, Adnan Jaya di Kendari, Senin, berdasarkan data yang catat petugas setiap hari yang melakukan pemantauan langsung dilapangan, harga kakao memang mengalami penurunan sejak awal Agustus.

"Harga rata-rata yang dihimpun ini berdasrkan data lapangan yang setiap sekali dalam seminggu dengan menggunakan metode rata-rata tanpa ekstrim yaitu dengan terlebih dahulu membuang angka tertinggi dan terendah dari data yang dikumpulkan," katanya.

Adnan menyebutkan, harga kakao di tingkat petani produsen turun menjadi Rp22.000 per kilogram yang sebelumnya mencapai Rp24.000 per kilogram.

Begitu pula dengan harga di tingkat pedagang pengumpul alami penurunan dari Rp26.000 per kilogram turun menjadi Rp23.000 per dan harga ditingkat pedagang antar daerah dari Rp27.000 per kilogram menjadi Rp25.000 per kilogram.

Ia mengatakan, penurunan harga komoditas kakao berdampak dari kondisi situasi dimana saat musim hujan berdampak pada permintaan konsumen.

"Kualitas kakao petani sekarang ini cenderung menurun karena berdampak saat masih musim hujan yang baru selesai," ujar Yeni (45) salah satu pedagang pembeli hasil bumi di Kendari.

Biji kakao adalah tanaman penghasil cokelat. Dikenal sejak lama sebagai makanan, kini biji kakao juga digunakan oleh beberapa orang sebagai obat. Biji kakao diketahui dapat membantu mengatasi infeksi usus, diare, asma bronkitis dan sebagai ekspektoran untuk paru-paru yang tersumbat. 

Sementara kulit bijinya diketahui membantu pengobatan penyakit hati  kandung kemih, penyakit ginjal  dan diabetes. Selain itu, krim kakao juga digunakan secara oles untuk mengobati kerutan dan mencegah stretch mark pada kehamilan .

Beberapa penelitian juga menyebutkan jika cokelat mampu menurunkan risiko tekanan darah tinggi, arteri yang tersumbat, gagal jantung kongestif, stroke, dementia, sampai hipotensi.

Tidak ada penelitian yang cukup mengenai bagaimana cara kerja suplemen herbal ini. Diskusikan dengan ahli herbal atau dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Namun, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa manfaat biji kakao berada pada kandungan senyawa flavanol di dalamnya. Flavanol berfungsi mengaktifkan gen dalam tubuh untuk memproduksi nitrit oksida. Nitrit oksida bekerja dengan cara melemaskan pembuluh darah sehingga meningkatkan aliran darah beserta oksigen ke organ-organ tubuh.

 

KOMENTAR