Harga Minyak Dunia Terangkat Oleh Rusia

Sifi Masdi

Tuesday, 11-06-2019 | 13:53 pm

MDN
Ilustrasi kilang minyak [ist]

Jakarta, Inako

Setelah jatuh lebih dari 1%, harga minyak mentah global mulai berbalik arah menguat. Penyebabnya adalah Rusia telah memberi sinyal akan mendukung Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam hal pengurangan produksi.

Pada perdagangan Selasa (11/6/2019) pukul 08:30 WIB, harga minyak jenis brent kontrak pengiriman Agustus menguat 0,19% ke US$ 62,41/barel. Sementara harga light sweet (WTI) kontrak pengiriman Juli naik 0,43% menjadi US$ 53,49/barel.

Ada dua hal yang membuat harga si emas hitam sempat anjlok 1%. Pertama adalah perang dagang Amerika Serikat (AS)-China yang masih membara.

Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa dirinya siap untuk mengenakan bea impor baru terhadap produk China apabila tidak ada kesepakatan dengan Presiden Xi Jinping dalam pertemuan G20 bulan ini. Bila kesepakatan tidak tercapai dan AS benar-benar menerapkan tarif baru pada China, maka sekali lagi perang dagang akan tereskalasi.

Dampaknya, rantai pasok global akan terganggu dan menyebabkan perlambatan ekonomi pada taraf yang lebih parah dibandingkan 2018. Dengan begitu permintaan energi, yang salah satunya berasal dari minyak terancam tak tumbuh, atau bahkan terkoreksi.

Tanda-tandanya sudah mulai terlihat. Kemarin, China mengumumkan bahwa impor minyak pada Mei adalah 40,23 juta ton, atau turun dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 43,73 juta ton.

Kedua, Rusia belum bisa memberi kepastian apakah akan mengikuti langkah OPEC yang melanjutkan pengurangan produksi minyak setidaknya sampai akhir tahun. Alexander Novak, Menteri Energi Rusia, menyatakan pihaknya masih memantau perkembangan sampai Juni sebelum memberi sikap di pertemuan OPEC pada Juli mendatang.

Namun, kini Rusia sudah memberi sinyal akan ikut dengan Arab Saudi dan kolega. Mengutip Reuters, Novak menegaskan bahwa tanpa pemotongan produksi maka harga minyak bisa anjlok sampai ke kisaran US$ 30/barel. Sebuah harga yang berada di bawah ambang batas 'normal' bagi Rusia yang sebesar US$ 60-65/barel.

Sikap Rusia yang sepertinya sudah tidak galau lagi berhasil mendorong harga minyak. Ada sedikit kepastian bahwa ke depan pengurangan produksi negara-negara OPEC masih berlanjut, sehingga pasokan tidak akan terlalu membludak. Meredanya persepsi kelebihan pasokan membuat harga minyak punya tenaga untuk bergerak utara.

 

 

TAG#OPEC, #Minyak, #Harga Minyak, #Rusia

163280176

KOMENTAR