Panasonic Akan PHK 10.000 Karyawan, Dimulai Maret 2026

Timoteus Duang

Tuesday, 13-05-2025 | 10:11 am

MDN
Ilustrasi

JAKARTA, INAKORAN.com - Panasonic akan memangkas sekitar 10.000 karyawan di seluruh dunia, atau 4 persen dari total pegawainya.

PHK ini dibagi rata antara dalam dan luar negeri, sebagai bagian dari upaya efisiensi dan peningkatan keuntungan.

Perusahaan mencatat penurunan laba bersih 17,5 persen pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2025, menjadi 366 miliar yen (Rp 41 triliun).

 

Penjualan juga sedikit turun menjadi 8,46 triliun yen (Rp 963 triliun). Penurunan ini disebabkan lesunya ekonomi global dan turunnya permintaan mobil listrik, meski penjualan AC dan elektronik di Jepang tetap kuat.

Baca juga: Jepang Meminta Google Menghentikan Praktik Antimonopoli Atas Aplikasi Telepon Pintar

Restrukturisasi akan meliputi pensiun dini serta penggabungan atau penutupan unit bisnis, terutama di bagian penjualan dan administrasi.

Panasonic memperkirakan biaya restrukturisasi mencapai 130 miliar yen (Rp 14 triliun).

Baca juga: Raksasa Teknologi Berinvestasi dalam AI Berdaulat’ Untuk Bantu Eropa Kurangi Ketergantungan Pada AS

Meski sedang menghadapi tantangan, Panasonic optimistis bisa menaikkan laba menjadi 300 miliar yen (Rp 34 triliun) pada 2029, lewat perubahan manajemen dan pengurangan biaya.

Mereka juga tetap berinvestasi di baterai kendaraan listrik dan memperkuat kerja sama dengan Mazda dan Subaru.

Baca juga: AS Tawarkan Tunjangan US$1.000 untuk Dorong Migran Agar Mendeportasi Diri

CEO Yuki Kusumi menyayangkan PHK ini, tapi menyebut langkah ini penting untuk masa depan perusahaan.

Ia juga berjanji akan mengembalikan 40 persen gajinya sebagai bentuk tanggung jawab. PHK akan dimulai Maret 2026, sesuai aturan ketenagakerjaan.

Baca juga: Rumor Grab Akuisisi GOTO, Ini Jawaban Manajemen

Saham Panasonic naik 2 persen setelah pengumuman ini, menunjukkan kepercayaan investor terhadap langkah perusahaan.

 

KOMENTAR