Harga Minyak Stabil: Jumat (14/2/2025)

Sifi Masdi

Friday, 14-02-2025 | 11:07 am

MDN
Ilustrasi kilang minyak [ist]

 

 

 

Jakarta, Inakoran

Harga minyak menunjukkan pergerakan yang stabil  dengan sedikit kenaikan pada perdagangan Jumat pagi (14/2/2025). Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2025 di New York Mercantile Exchange tercatat pada level US$ 71,46 per barel, naik sebesar 0,24% dari hari sebelumnya yang berada di angka US$ 71,29 per barel.

 

Harga minyak yang bergerak stabil ini sangat ditentukan oleh pengumuman dari pemerintah Amerika Serikat yang menyatakan penundaan tarif hingga setidaknya bulan April. Penundaan ini memberikan harapan bahwa dunia dapat menghindari perang dagang yang dapat berdampak negatif pada ekonomi global dan permintaan energi.

 


BACA JUGA:

Harga Emas Antam Naik Rp 9.000: Jumat (14/2/2025)

IHSG Menguat di Akhir Pekan

Harga Minyak Anjlok: Imbas Stok AS Melimpah

Kebijakan Tarif Baru Trump Picu Harga Minyak Melonjak


 

Pengumuman tersebut datang dari Presiden AS Donald Trump yang memerintahkan pejabat perdagangan dan ekonomi untuk menyelidiki tarif timbal balik terhadap negara-negara yang mengenakan tarif pada barang-barang AS.

 

Rekomendasi dari pejabat tersebut tidak akan jatuh tempo hingga 1 April, memberikan lebih banyak waktu untuk negosiasi dengan mitra dagang.

 

"Kami melihat pemulihan besar dalam harga pada tarif yang tidak akan berlaku hingga April. Itu akan memberikan waktu untuk negosiasi," kata Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group.

 

Sementara itu, analis dari ANZ mencatat bahwa penurunan harga minyak sebelumnya disebabkan oleh berita mengenai potensi pembicaraan damai. Optimisme ini muncul di tengah harapan bahwa risiko terhadap pasokan minyak mentah akan mereda, terutama terkait dengan sanksi yang diberlakukan oleh AS dan Uni Eropa.

 

Meskipun harga minyak menunjukkan stabilitas, terdapat beberapa tantangan yang terus membayangi pasar. Salah satunya adalah peningkatan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat, yang merupakan konsumen minyak terbesar di dunia. Data terbaru menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah AS meningkat, yang dapat memberikan tekanan tambahan pada harga minyak.

 

 


 

KOMENTAR