Harga Sawit Aceh Terus Turun, Warga Mengeluh

Binsar

Thursday, 05-07-2018 | 14:34 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Singkil, Inako –

Sejumlah petani sawit di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh mengeluh lantaran harga sawit di daerah itu dalam bulan terkahir ini terus menurun.

Berbdasarkan informasi yang diterima, harga tandan buah segar(TBS) kelapa sawit yang dibeli sejumlah Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Kabupaten Aceh Singkil belakangan ini memang menurun drastis sehingga berdampak pada semakin sulitnya perekonomian petani di daerah itu.

Pantauan lapangan, Rabu lalu menunjukan, harga kelapa sawit di PMKS PT Lembah Bhakti pada Juni Rp1.575/Kg, namun saat ini menurun menjadi Rp1.130/Kg di awal Juli 2018.

Sementara PT Nafasindo yang sebelumnya harganya Rp1.500 di awal Juli menjadi Rp1.270/Kg. Kemudian PMKS PT Delima Makmur, PT Ensem Lestari, PT Runding Persada Putra, dan PT Socfindo di awal bulan Juli ini belum ada laporan terbarunya.

Seorang petani di Desa Pemuka yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, harga penjualan buah di tingkat petani beberapa pekan ini masih bertahan Rp850/Kg.

Sebelumnya, harga TBS kelapa sawit pada petani kecil di Kabupaten Aceh Singkil tiga pekan ini bertahan hingga Rp700/Kg.

Harga sawit tidak selalu stabil, sehingga dengan harga tersebut tidak cukup dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk memanen, sehingga banyak petani yang enggan memanen hasil perkebunannya.

LSM Fappar RI Singkil, Hitler sangat berharap perlu respon pemerintah terhadap anjloknya harga komoditi sawit di Aceh Singkil karena permasalahan ini terlalu sering terjadi.

"Mengawali tindakan penanganan persoalan harga TBS ini, Pemkab Aceh Singkil harus mendata jumlah agen pengepul atau RAM timbangan yang membeli sawit masyarakat, karena permasalahan ini bukan hanya terjadi di PMKS," ujarnya.

Sementara Commite Development Officer (CDO), Humas PT PLB Hadi Sukoco menjelaskan, harga di pabriknya untuk TBS masyarakat tetap stabil, sejak tiga bulan terakhir.

"Tiga bulan terakhir harga pembelian TBS masyarakat untuk PMKS PT PLB tidak mengalami perubahan, indeks harga naik turuntergantung minyak Kelapa sawit dunia atau Crude Palm Oil (CPO)," ujarnya.

KOMENTAR