Kebakaran Lahan Gambut di Aceh Barat Perlu Ditangani Secara Serius

Inakoran

Thursday, 07-06-2018 | 23:59 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Meulaboh, Inako – 



Kekeringan yang melanda wilayah Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh dalam bulan terakhir menyebabkan lahan gambut di daerah itu mudah terbakar. Kebakaran itu semakin meluas seiring semakin teriknya cuaca akibat kemarau panjang sebulan terakhir.

Untuk mencegah meluasnya kebakaran, pihak pemda setempat diminta mengambil langkah nyata untuk memadamkan api.

Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Aceh Barat, T Marzuki di Meulaboh, Rabu, hingga kini, pihaknya belum bisa menyampaikan data akurat mengenai luasan hektare lahan gambut yang terbakar serta pesebaran titik api.

Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) pertama sekali ditemukan seluas satu hektare di kawasan Desa Seuneubok Tengoh, Kecamatan Arongan Lambalek, pada Senin, (4/6), personel kepolisian, BPBD serta TNI turun melakukan pemadaman bersama.

Titik api yang bisa dijangkau dipadamkan secara manual serta bantuan mobil pemadam kebakaran (damkar) pada Selasa, (5/6) sore, kemudian Rabu pagi, titik api kembali muncul dan merembes ke lahan - lahan lainnya disekitar titik pertama.

Tim reaksi cepat (TRC) BPBD bersama personel kepolisian dan TNI kembali melakukan operasi pemadaman pada titik api yang bisa dijangkau agar tidak semakin meluas, pemadaman titik api dibantu armada pemadam kebakaran.

"Sore ini personel dari Polsek Arongan Lambalek dikerahkan bersama BPBD melakukan upaya pemadaman kembali," kata Kapolres Aceh Barat AKBP Raden Bobby Aria Prakarsa, melalui Kabag Ops Kompol Aditya.

Pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan terhadap pemilik lahan pertama yang terbakar, namun saat ini personel terkosentrasi lebih kepada upaya pemadaman titik api agar tidak meluas dan berdampak asap tebal.

Sementara itu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, ada lima titik panas terdeteksi oleh satelit di wilayah barat selatan Provinsi Aceh.

KOMENTAR